Alasan pemindahan ini adalah karena satu-satunya dokter forensik ahli autopsi di NTB sedang bertugas di luar daerah.
"Dokter autopsi lagi di luar daerah, cuma satu di NTB. Jadi, kami cari opsi terdekat di Bali, dan Kapolda NTB sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bali," ujarnya.
Pemerintah Provinsi NTB menegaskan bahwa seluruh biaya penanganan jenazah selama di NTB akan ditanggung oleh pemerintah daerah. Pihak pemprov juga telah berkoordinasi secara intensif dengan Kedutaan Besar Brasil untuk penanganan lebih lanjut.
"Jadi, kedukaan ini bukan hanya milik keluarga, tetapi juga milik masyarakat NTB, karena korban datang sebagai wisatawan di NTB, kita semua, kita sampaikan duka yang mendalam," kata Indah.
Insiden ini juga memicu reaksi luas dari warganet Brasil, yang membanjiri kolom komentar media sosial pejabat dan institusi pariwisata Indonesia, menuntut penyelamatan dan informasi mengenai Juliana.