Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melakukan kunjungan ke kawasan Kabupaten Kepulauan Seribu pada Jumat (4/7/2025). Kedatangannya merupakan pertama kalinya usai Politisi PDI-Perjuangan itu dilantik sebagai kepala daerah bersama wakilnya, Rano Karno pada 20 Februari 2025 lalu.
Pramono dijadwalkan mengunjungi tiga pulau, yakni Pulau Kelapa, Pulau Tidung, dan Pulau Onrust.
Di Pulau Kelapa, Pramono melakukan penanaman pohon bakau alias mangrove, penyerahan bibit ikan krapu kepada nelayan, dan mengunjungi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Nyiur Melambai.
Kemudian Pramono meninjau fasilitas layanan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), mendatangi Puskesmas, dan kapal pelayanan kesehatan P3KD Dinas Kesehatan.
Kedatangan Pramono disambut oleh warga dan pejabat setempat yang sudah menanti di dermaga Pulau Kelapa.
"Selamat datang bapak, selamat datang bapak gubernur," ujar warga dan anak-anak saat Pramono tiba.

Pramono ikut langsung melakukan penanaman mangrove secara simbolis bersama Direksi Transjakarta dan jajarannya.
Rencananya, ada 15 ribu bibit mangrove yang akan ditanam di Pulau Kelapa.
Saat di RPTRA Nyiur Melambai, Pramono sempat menyapa anak-anak berseragam sekolah yang sedang bermain.
Baca Juga: DPR Dicap Melempem soal Pemakzulan Gibran, Bivitri Soroti Puan: PDIP Belum Terbuka Bagian KIM Plus
"Ini lagi pada main apa?" tanya Pramono.
"Main permainan tikus-kucing, Pak," jawab salah satu pengajar.
Sementara, di Pulau Tidung Pramono bakal menyapa dan makan siang bersama makan siang bersama warga setempat, serta melaksanakan salat jumat di Masjid Nurul Huda.
Terakhir, di Pulau Onrust, Pramono akan meluncurkan kapal wisata sebelum kembali lagi ke Dermaga Marina, Ancol, Jakarta Utara.
Warga Kepulauan Seribu masih menanti kehadiran Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang hingga kini belum juga menginjakkan kaki di wilayah kepulauan tersebut sejak dilantik.
Bila kesempatan itu datang, masyarakat sudah menyiapkan banyak hal yang ingin disampaikan langsung kepada orang nomor satu di Jakarta itu.
Sebelumnya, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Kelapa, Safaatul Anam mengatakan bahwa kunjungan Pramono akan menjadi momen penting untuk menyuarakan sejumlah persoalan krusial yang selama ini belum tersentuh secara optimal oleh pemerintah provinsi.
"Perbaikan dan peningkatan sistem pelayanan pemerintah kabupaten Kepulauan Seribu. Memiliki program, target, dan capaian yang konkret terkait masa depan Pulau Seribu," ujarnya kepada Suara.com, Rabu (4/6/2025).
Ia menyoroti sulitnya warga dalam memperoleh akses bahan bakar bersubsidi.
Menurutnya, hingga hari ini, masyarakat Kepulauan Seribu masih belum merasakan perlakuan yang setara sebagai bagian dari warga DKI Jakarta.
"Kemudahan dalam akses mendapatkan BBM bersubsidi yang hingga detik ini belum dirasakan sebagai bagian warga Jakarta," ucapnya.
Isu lingkungan juga menjadi perhatian utama. Safaatul menegaskan pentingnya pemulihan ekosistem bahari demi keberlanjutan hidup masyarakat pesisir, terutama yang menggantungkan hidup dari sektor kelautan dan perikanan.
"Pemulihan ekosistem bahari serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan," katanya.
Kendala transportasi antar-pulau juga dikeluhkan. Menurut Safaatul, hingga saat ini moda transportasi laut masih terbatas, hanya terkoneksi antara daratan Jakarta dan pulau, belum menjangkau konektivitas antar-pulau di Kepulauan Seribu itu sendiri.
"Perbanyak moda transportasi laut yang murah dan mudah didapat untuk aksesibilitas antar pulau yang saat ini baru ada hanya dari daratan Jakarta ke pulau dan sebaliknya," paparnya.
Ia juga menyoroti keterbatasan akses internet yang masih menjadi tantangan besar, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah paling ujung.
"Peningkatan layanan internet yang cepat dan tepat guna hingga ke ujung perbatasan Pulau Seribu," kata dia.
Di sektor pendidikan dan lingkungan, Safaatul meminta pemerintah memberikan perhatian serius. Menurutnya, kualitas sarana dan prasarana pendidikan perlu ditingkatkan, termasuk fasilitas gedung sekolah.
"Peningkatan layanan pendidikan seperti gedung, sarpras, dan lainnya," katanya.
Terakhir, ia berharap agar kebersihan lingkungan dijadikan prioritas. Baginya, kebersihan bukan hanya urusan estetika, tapi juga menjadi indikator kawasan sehat dan layak sebagai zona pariwisata pemukiman.
"Peningkatan kebersihan lingkungan sebagai syarat indikator kawasan sehat dan zona pariwisata pemukiman," pungkasnya.