suara hijau

Investasi Energi Rendah Karbon RI-Inggris Tembus Rp72 Triliun, Siapa Diuntungkan?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 04 Juli 2025 | 12:00 WIB
Investasi Energi Rendah Karbon RI-Inggris Tembus Rp72 Triliun, Siapa Diuntungkan?
Energi rendah karbon. (Dok Unsplash)

Suara.com - Program kemitraan Indonesia-Inggris dalam transisi energi bersih, MENTARI, berhasil membuka peluang investasi senilai lebih dari Rp72 triliun sejak diluncurkan pada 2020.

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Downing, menyampaikan pencapaian ini dalam acara “MENTARI Day” di Jakarta, Kamis (4/7), yang turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.

“Pekerjaan Perantara MENTARI memiliki peran krusial dalam membuka investasi dan mempercepat peluncuran energi terbarukan di seluruh Indonesia,” kata Downing. Ia menyebut proyek energi bersih yang difasilitasi mencapai lebih dari 3,29 miliar Poundsterling Inggris atau sekitar Rp72,7 triliun.

Dana ini digunakan untuk berbagai proyek, mulai dari elektrifikasi desa dan wilayah terpencil, integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan nasional, pengembangan energi alternatif, hingga upaya memperkuat inklusi gender dalam sektor energi.

Ilustrasi energi baru terbarukan (EBT). (ICDX)
Ilustrasi energi baru terbarukan (EBT). (ICDX)

MENTARI juga mendorong akses terhadap Viability Gap Fund (VGF) atau pendanaan untuk menutup kesenjangan kelayakan proyek.

Downing menambahkan bahwa program ini telah memobilisasi potensi investasi tambahan sekitar 900 juta Poundsterling Inggris atau sekitar Rp19,9 triliun.

“Ini merupakan sinyal yang sangat jelas atas meningkatnya kepercayaan para investor terhadap masa depan energi terbarukan di Indonesia,” ujarnya.

Sejumlah proyek konkret telah berjalan, seperti pembangunan tiga pembangkit listrik tenaga air baru di Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Sumatera Barat dengan total investasi Rp210 miliar. Di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, MENTARI membangun jaringan listrik mini tenaga surya berkapasitas 95 kWp yang kini menyuplai listrik untuk 238 rumah dan fasilitas umum, serta 16 usaha mikro dan kecil yang sebelumnya tak memiliki akses listrik.

Keberhasilan fase pertama ini menjadi dasar perencanaan program lanjutan, MENTARI 2, yang saat ini sedang dirancang dalam kerangka Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia. “Program baru ini akan selaras dengan kemitraan strategis Inggris-Indonesia yang akan datang, dan akan semakin memperdalam kerja sama kami dengan ESDM serta seluruh mitra lainnya,” kata Downing.

Baca Juga: Sambut Piala Presiden 2025, Reza Arya Ikut Soroti Nasib Pemain Lokal

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyambut baik kelanjutan program ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan proyek MENTARI 2 lebih efisien secara pendanaan, namun mampu menghasilkan dampak yang lebih besar.

“Kami di Kementerian ESDM, Insya Allah nanti kita akan manfaatkan apa yang menjadi hasil dari MENTARI ini. Kita sedang melakukan penyiapan untuk percepatan listrik pedesaan, dan utamanya di wilayah timur,” ujar Dadan.

Sejak awal, MENTARI dirancang untuk mendukung kebijakan dan proyek energi terbarukan di Indonesia dengan prinsip inklusif dan berkeadilan. Program ini menjadi bagian penting dari upaya menuju transisi energi yang lebih hijau dan merata.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI