Suara.com - Gaya hidup pejabat dan keluarganya kembali menjadi sorotan tajam publik. Kali ini, giliran istri Bupati Enrekang, Ratnawati Muchlis, yang menuai kritik keras setelah videonya yang memamerkan kunjungan ke Stadion Santiago Bernabeu, markas klub sepak bola Real Madrid di Spanyol, viral di media sosial.
Polemik semakin memanas karena dalam video tersebut, Ratnawati yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Enrekang, terlihat mempromosikan acara "PKK Festival" di kabupatennya.
Hal ini memicu persepsi publik bahwa perjalanan mewah tersebut dibiayai oleh uang negara.
Menghadapi bola panas yang terus bergulir, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan keluarga bupati pun bergegas memberikan klarifikasi.
Mereka dengan tegas membantah penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan mengklaim perjalanan tersebut murni urusan bisnis pribadi.
Klarifikasi: Bonus Tahunan dari Rekanan Bisnis
Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga, menegaskan bahwa perjalanan istrinya ke luar negeri sama sekali tidak menggunakan uang daerah sepeser pun.
Menurutnya, fasilitas tersebut merupakan bonus tahunan yang diterima istrinya dari rekanan bisnis usahanya.
"Jadi yang sebenarnya, ibu (Ratnawati) dapat bonus jalan-jalan ke luar negeri dari rekanan bisnis," kata Yusuf, Sabtu (5/7/2025).
Baca Juga: Ayah Keji Aniaya Balita 1,5 Tahun, Videokan Aksi Sadisnya untuk Ancam Istri
Dia kemudian menjelaskan, " Ibu keluar negeri itu dari rekanan bisnis. Semua pengeluaran ditanggung pihak perusahaan."
Politikus Partai NasDem itu bahkan menyebut bahwa hadiah perjalanan mewah seperti ini, sudah menjadi agenda rutin yang diterima istrinya setiap tahun sebagai penghargaan atas pencapaian bisnisnya.
Klarifikasi serupa datang dari panitia PKK Festival, Naim Arkananta.
Ia menjelaskan bahwa pembuatan video promosi dari Madrid hanyalah sebuah kebetulan.
Menurutnya, promosi itu dibuat karena waktunya berdekatan dengan penyelenggaraan acara pada 18 Mei lalu.
"Saat beliau sedang di Madrid, itu berdekatan untuk acara PKK Festival. Jadi video itu memang dibuat dari Madrid. Ibu membuat video ajakan untuk semarakkan kegiatan," kata Naim, Jumat (4/7).
Dia lantas mereka-reka, "Bila beliau di Jakarta, lalu kami butuh video ajakan, ya pasti videonya berlatar Jakarta. Jadi artinya, semua ini hanya kebetulan."
Meskipun klarifikasi telah diberikan, DPRD Kabupaten Enrekang tetap memberikan catatan kritis.
Wakil Ketua DPRD Enrekang, Abdurrachman Zulkarnain, meminta bupati dan keluarganya untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Menurutnya, kegiatan seorang figur publik, sekalipun bersifat pribadi, akan selalu rawan menuai kritik dan sulit dipisahkan dari jabatannya.
"Ya dilema juga kan. Di satu sisi, saya juga tahu kegiatan ibu bupati adalah kegiatan pribadi dan dibayai perusahaan. Tetapi kondisinya banyak kritik publik," kata dia.
Abdurrachman mengingatkan bahwa masyarakat umum tidak akan selalu memahami konteks di balik sebuah unggahan.
Oleh karena itu, sebagai pejabat publik dan keluarganya, setiap tingkah laku dan tutur kata harus dijaga karena sudah menjadi pusat perhatian.