Suara.com - Di era digital yang serba transparan, gaya hidup keluarga pejabat publik tak pernah luput dari sorotan tajam netizen.
Unggahan glamor di media sosial bisa seketika menjadi bumerang, memicu perdebatan panas tentang etika dan penyalahgunaan wewenang.
Sepanjang kasus ini muncul setidaknya ada lima kasus yang menyita perhatian publik, melibatkan istri pejabat tinggi yang dituding menikmati kemewahan di luar negeri dengan memanfaatkan fasilitas negara.
Kasus ini kembali membuka kotak pandora tentang "aji mumpung," sebuah praktik yang sayangnya masih kerap diasosiasikan dengan lingkaran kekuasaan.
Bagi generasi milenial dan anak muda yang semakin kritis, fenomena ini bukan sekadar gosip, melainkan cerminan dari integritas dan akuntabilitas para pemimpin yang mereka pilih.
1. Istri Pejabat BPN Jaktim

Istri Sudarman Harjasaputra (Kepala BPN Jakarta Timur) kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.
Kementerian langsung memanggilnya untuk klarifikasi, guna memeriksa "kepatutan dan kewajaran" harta.
Publik melihat fenomena "flexing" ini sebagai potensi gratifikasi atau penggunaan fasilitas negara, hingga memunculkan keraguan atas sumber dana yang sebelumnya sudah dijelaskan.
Baca Juga: 5 Tips Siapkan Dana Pensiun Sejak Dini
2. Istri Sekda Riau
Istri dan anak-anaknya dari SF Hariyanto sempat menjadi sorotan publik.
Pasalnya mereka terlihat merayakan ulang tahun di Ritz Carlton Jakarta serta memamerkan tas mewah.
SF Hariyanto membantah, menyebut lokasi berbeda dan barang bermerek itu KW (tiruan). Hal itu pun menjadi gunjingan publik karena dugaan kuat satu keluarga memanfaatkan jabatan dan menggunakan fasilitas negara untuk kebutuhan mereka.
Banyak yang skeptis, sebagian memandang klaim KW hanya pembelaan—menunjukkan besarnya sorotan terhadap gaya hidup pejabat dan keluarga Hariyanto saat itu.
3. Istri Pejabat Ditjen Hubla (Kemenhub)