Suara.com - Jakarta kembali berhadapan dengan momok tahunan. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur ibu kota sejak Senin (7/7/2025) malam hingga Selasa pagi telah menyebabkan puluhan Rukun Tetangga (RT) terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merilis data terbaru yang menunjukkan dampak signifikan dari cuaca ekstrem ini.
Berdasarkan data yang dirilis BPBD DKI Jakarta, hingga pukul 07.00 WIB pagi, Selasa (8/7/2025), genangan air telah meluas hingga 62 RT yang tersebar di empat kota administrasi. Angka ini menunjukkan eskalasi cepat, di mana pada pukul 05.00 WIB, banjir baru tercatat di 35 RT.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengonfirmasi perkembangan situasi tersebut.
"Update info terkini genangan 08 Juli 2025 S/D pukul 07:00 WIB," kata Isnawa Adji dalam keterangannya.
Kenaikan jumlah titik banjir yang signifikan hanya dalam dua jam menunjukkan betapa cepatnya air merendam kawasan permukiman warga.
Sebaran dan Data Banjir di Jakarta
Dampak terparah dirasakan warga di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Menurut data BPBD, sebaran 62 RT yang terendam banjir meliputi 10 RT di Jakarta Barat, 20 RT di Jakarta Selatan, 30 RT di Jakarta Timur, dan 2 RT di Jakarta Utara.
Ketinggian air sangat bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga mencapai 1,3 meter atau 130 cm di beberapa lokasi.
Di Jakarta Selatan, Kelurahan Bangka menjadi salah satu titik terparah dengan ketinggian air mencapai 100 cm atau 1 meter, yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.
Baca Juga: Antisipasi Banjir Susulan, Gubernur Pramono Anung Umumkan Langkah Darurat
Sementara itu, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah RT terdampak paling banyak, dengan 14 RT di Kelurahan Bidara Cina tergenang setinggi 45 cm akibat luapan Kali Ciliwung.
Penyebab banjir di wilayah lain juga beragam, mulai dari luapan Kali Angke di Jakarta Barat hingga kombinasi hujan lebat dan banjir rob di Jakarta Utara.
Selain merendam permukiman, banjir juga mengganggu mobilitas warga dengan menggenangi sejumlah ruas jalan. Tiga ruas jalan utama dilaporkan tergenang, di antaranya adalah Jalan Adi Karya di Kedoya Selatan dan Jalan Bojong Indah Raya di Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Peringatan BMKG dan Analisis Pakar Tata Kota
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang masih mengancam. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa hujan ekstrem masih berpotensi terjadi di Jakarta dan sekitarnya dalam sepekan ke depan sebelum bergerak ke wilayah lain di Indonesia.
"Ini (hujan ekstrem) potensinya paling tidak sepekan ke depan itu masih bisa terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Tidak hanya di Jawa Barat, DKI, itu bahkan nanti setelah tanggal 8 itu bergerak ke wilayah Indonesia Tengah, terus nanti ke Timur," ujar Dwikorita pada Senin (7/7/2025).