Menurutnya, Gibran memiliki kontribusi signifikan dalam kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
"Gibran adalah faktor yang menaikkan suara Pak Prabowo," tegasnya.
Pernyataan tersebut kini ramai dikaitkan dengan posisinya sebagai komisaris BUMN.
Beberapa netzen menyindir bahwa jabatan itu bisa jadi merupakan "imbalan" dari loyalitas verbal yang ditunjukkan melalui pujian terhadap Gibran.
"Gue bilang juga apa. Bapak Gibran pantas dan kompeten sebagai wakil presiden (Bismillah, Dirut BUMN)," tulis netizen.
"Lumayan modal menjilat jadi komisaris. Nggak semua orang bisa," ujar netizen lain.
"Kira-kira saya harus puji apalagi ya wapres Gibran biar saya dapat jabatan. Boleh dong netizen kasih bocoran," komentar lainnya menimpali dengan nada menyindir.
"Sepertinya unt jadi komisaris BUMN tidak perlu punya pengalaman kelola perusahaan tapi cukup memuji Gibran saja," tulis pengguna media sosial lainnya.
![Gibran Rakabuming Raka [Youtube/Gibran Rakabuming Raka]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/26/17963-gibran-rakabuming-raka.jpg)
Tak hanya kritik soal kelayakan, perbincangan publik juga mengarah pada besarnya kompensasi finansial yang akan diterima oleh seorang komisaris di PLN NP.
Baca Juga: Penari Cilik Pacu Jalur Riau Mendunia! Gibran Sampai Ikut Joget, Kok Bisa Viral?
Berdasarkan estimasi, Ade Armando akan memperoleh honorarium bulanan sekitar Rp106.920.000, tunjangan transportasi Rp21.384.000, tunjangan komunikasi sebesar Rp1.000.000, serta Tunjangan Hari Raya (THR) dan tantiem tahunan.
Dengan akumulasi berbagai komponen tersebut, penghasilan tahunan yang diterima bisa melampaui angka Rp2 miliar.
Kontributor : Chusnul Chotimah