Suara.com - Kepala Badan Penyelenggaraan Haji (BPH), Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, menegaskan enggan memberikan beban biaya tambahan kepada calon jemaah haji lewat mekanisme keberangakatan via jalur laut dari Indonesia menuju Arab Saudi.
Sebab menurutnya, opsi tersebut justru bisa membuat biaya haji membengkak lantaran menggunakan penawaran yang ada saat ini ialah penggunaan kapal wisata dengan durasi perjalanan lebih lama, ketimbang via jalur penerbangan.
"Pernah pertemu dengan penawaran untuk jalur laut ini, memang pertama waktunya lebih lama. Kemudian penawaran yang pertama yang kita terima memang lebih mahal juga karena ini pakai kapal wisata," kata Gus Irfan kepada wartawan, Rabu (9/7/2025).
"Sehingga tentu kita tidak mau menambah biaya untuk jemaah haji. Kecuali ini untuk mereka-mereka yang memang dananya lebih sehingga mau ngambil-ngambil itu," sambung Gus Irfan.
Irfan mengatakan keputusan mengenai keberangkatan haji dan umrah melalui jalur laut akan diputuskan BP Haji pada penyelenggaraan haji 2026.
Diketahui BP Haji akan menjadi penyelenggara haji 2026 bila DPR mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Haji dan Umrah.
"Tapi sampai hari ini dan insya Allah keputusan tentang apakah jalur laut, jalur udara, insyaallah tahun depan kita yang akan memutuskan sehingga tentu pertimbangan-pertimbangan dari kami yang akan kami gunakan. Dan tentu kita tidak akan memutuskan sendiri, pasti dengan perhitungan-perhitungan yang sangat-sangat rijid sehingga kita akan bisa memutuskan," tutur Irfan.
Tetapi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Irfan menegaskan keberangkatan haji melalui jalur laut tidak akan diterapkan.
"Tapi untuk sementara setahun ini kayaknya kita tidak akan menggunakan itu," kata Irfan.
Baca Juga: Disebut Perusak Agama Islam, Gus Irfan Ternyata Pernah Dipromosikan Firdaus Oiwobo
Sebelumnya Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut inisiatif membuka keberangkatan ibadah umrah dan haji lewat jalur laut sedang didiskusikan dengan otoritas Arab Saudi.

“Digagas ke depan kami kira sangat prospektif memperkenalkan umrah dan haji melalui kapal laut. Kami juga kemarin berbicara dengan sejumlah pejabat-pejabat di Saudi Arabia,” kata Nasaruddin Umar dalam peluncuran SGIE Report 2024/2025 dan peringatan satu dekade Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) di Bappenas, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Menurut Nasaruddin, jika infrastruktur pendukung seperti pelabuhan dan sarana transportasi laut telah tersedia, maka penyelenggaraan haji dan umrah lewat laut dapat menjadi pilihan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Kalau memang itu persyaratannya terpenuhi, peluangnya sudah dibangun sekarang. Itu terbuka,” kata Nasaruddin.
Nasaruddin mengatakan kenerangkatan bia jalur laut memungkinkan jemaah dari negara-negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia, untuk mengakses Tanah Suci melalui pelabuhan seperti Jeddah tanpa bergantung sepenuhnya pada penerbangan.
“Bukan hanya negara-negara kawasan yang dekat seperti Mesir, bahkan dari Indonesia dan Asia lainnya bisa mengakses,” kata Nasaruddin.