Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mendorong atlet, pelatih, maupun seluruh pengurus olahraga nasional agar memanfaatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Peluang beasiswa LPDP untuk olahragawan itu diharapkan bisa untuk kemajuan ekosistem industri olahraga. Terutama bagi olahragawan yang ingin menempuh studi lanjutan di bidang sport science, medical science, manajemen olahraga, hingga entrepreneur di bidang industri olahraga.
Menurut Pratikno, olahragawan memiliki kualitas intelektual yang tak kalah dari kalangan akademik.
"Saya yakin seniman hebat, olahragawan hebat, itu IQ-nya tinggi. Lebih hebat dari profesor," kata Pratikno saat acara peluncuran Keolahragaan Kemenpora-LPDP di Jakarta, dalam keterangan yang ditulis Kamis (10/7/2025).
"Mereka memiliki respon cepat, insting, fisik yang unggul, kerja keras, militansi, serious in purpose," katanya menambahkan.
Ia pun mendorong olahragawan untuk tidak ragu melanjutkan pendidikan tinggi, karena ilmu yang diperoleh akan sangat bermanfaat untuk pengembangan ekosistem industri olahraga.
"Moga-moga (olahragawan) akan punya kontribusi besar untuk kemajuan Indonesia, baik industri olahraga, maupun ekosistem kemajuan Indonesia secara keseluruhan," ucapnya.
Pratikno meyakini, melalui beasiswa LPDP itu bisa melahirkan lebih banyak ahli dalam bidang olahraga dan berimplikasi untuk memajukan ekosistem olahraga Indonesia.
"Poin saya, ini bukan hanya untuk atlet. Pelatih, tenaga medis, sport science, semua punya potensi besar memajukan ekosistem industri olahraga. Ruangnya masih sangat luas untuk dikembangkan di Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Beda dengan Anies Baswedan, Sandiaga Uno Larang Anak Ikut LPDP: Apa Alasannya?
Dia juga menyebutkan kalau ekosistem industri olahraga termasuk ruang yang belum tergarap maksimal.

Pratikno mencontohkan pengalamannya saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games, yang menunjukkan kebutuhan besar akan tenaga yang ahli di bidang olahraga.
Ia menegaskan pentingnya kehadiran tenaga profesional di berbagai sektor olahraga, mulai dari arsitek stadion hingga manajer event berskala internasional.
"Betapa sebetulnya kita butuh expertise di berbagai bidang. Jangan sampai konstruksi stadion menjadi masalah karena kurang arsitek di bidang olahraga. Kemudian manajemen event olahraga, termasuk juga pengembangan industri kreatif," ujarnya.
Berdasarkan data pemerintah, nilai ekonomi olahraga di Indonesia masih sekitar Rp40 triliun, kurang dari 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara di Inggris, sektor ini berkontribusi lebih dari 2,5 persen terhadap PDB dan nilainya 50 kali lebih besar.
Oleh karena itu, dengan makin banyaknya olahragawan memiliki jenjang pendidikan lebih tinggi, Pratikno berharap bisa menumbuhkan ekonomi olahraga dalam negeri.