Suara.com - Misteri kematian janggal diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), di sebuah indekos di Menteng, Jakarta Pusat, kini mendapat sorotan tajam dari parlemen. Anggota Komisi I DPR RI, Sarifah Ainun Jariyah, mendesak Polri untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan tidak berspekulasi.
Kematian ADP yang ditemukan dengan kepala terlilit lakban memicu keprihatinan mendalam, terutama karena tugas korban yang bersinggungan dengan isu-isu sensitif.
"Atas nama Komisi I DPR RI, saya menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya salah satu diplomat muda kita, ADP, dalam kondisi yang sangat mencurigakan. Sebagai wakil rakyat yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi, kami mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini secara tuntas dan transparan," kata Sarifah dalam keterangannya, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (10/7/2025).
Sarifah menyoroti potensi sensitivitas kasus ini, mengingat ADP aktif menangani kasus perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan sedang dalam proses penugasan ke Finlandia.
"Korban diplomat Kemenlu meninggal itu harus segera dicari sebabnya dibunuh atau enggak, kan, belum tahu, ya, tetapi indikasinya pembunuhan," katanya.
Untuk itu, Komisi I DPR menekankan tiga poin krusial: otopsi forensik menyeluruh, penggalian mendalam terhadap motif, dan menjaga objektivitas proses hukum. Sarifah mendesak agar aparat tidak membiarkan isu liar berkembang terkait vokalitas korban dalam isu TPPO.
"Kami meminta Polri untuk mempercepat proses visum et repertum, mengoptimalkan pemeriksaan TKP dan analisis forensik digital, melakukan koordinasi intensif dengan Kemlu sebagai institusi korban, dan memberikan update berkala kepada publik untuk mencegah disinformasi," paparnya.
Pihak Kemenlu sendiri telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak berwenang. Direktur Pelindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, membenarkan bahwa ADP bertugas menangani isu-isu perlindungan WNI di luar negeri.
"Kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," tegas Judha.
Baca Juga: Benarkah Isu Diplomat Arya Daru Dibunuh Karena Endus Mafia Perdagangan Manusia? Ini Kata Kemlu
Komisi I DPR berkomitmen akan terus memantau perkembangan kasus ini bersama kepolisian dan Kemenlu, serta mendorong Kemenlu untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.
"Kami meminta semua pihak menghormati proses hukum dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi," tegas Sarifah.