Sidik Jari Diplomat Kemlu di Lakban Jadi Kunci? Polisi Ungkap Fakta Baru Kematian di Kos Terkunci

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 10 Juli 2025 | 11:14 WIB
Sidik Jari Diplomat Kemlu di Lakban Jadi Kunci? Polisi Ungkap Fakta Baru Kematian di Kos Terkunci
Petugas polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat diplomat muda tewas di Gondangdia, Jakarta, Selasa (8/7/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus

Suara.com - Misteri yang menyelimuti kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial Arya Daru Pangayunan atau ADP (39) semakin dalam. Ditemukan tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, dengan kepala terlilit lakban, polisi justru menemukan petunjuk tak terduga: sidik jari korban sendiri menempel di lakban tersebut.

Polisi terus bekerja keras mengurai teka-teki ini dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang pada Rabu (9/7/2025). Sejumlah barang bukti krusial dan keterangan saksi kini menjadi tumpuan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu kamar kos yang terkunci dari dalam itu.

Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi, menyatakan bahwa temuan sidik jari korban pada lakban menjadi salah satu fokus utama penyelidikan, meskipun kesimpulan akhir masih menunggu hasil laboratorium forensik.

“Nanti kita bawa ke lab karena masih kumpulin alat bukti-alat buktinya dulu mengarahnya ke mana gitu. Kalau dari olah TKP awal masih kelihatan sidik jari si korban itu,” kata Rezha dalam keterangannya dikutip, Rabu (9/7/2025).

Selain lakban, polisi juga mengamankan sejumlah obat-obatan pribadi milik korban. Namun, belum ada indikasi kuat obat tersebut berkaitan langsung dengan penyebab kematian.

“Ya, beberapa obat, kayak obat sakit kepala sama obat lambung. Itu aja sih. Tapi kalau dari pemeriksaan awal belum mengarah ke sana (ada penyakit),” tambah Rezha.

Untuk menyusun puzzle ini, polisi telah memeriksa lima orang saksi kunci dan menganalisis rekaman dari dua kamera CCTV di sekitar lokasi.

“Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi ya. Istri korban, rekan kerja, penjaga kos, tetangga, dan pemilik kos,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono saat olah TKP ulang di lokasi.

Sejauh ini, tidak ada bukti yang mengarah pada keterlibatan orang lain. Keterangan para saksi menyebut ADP tidak memiliki konflik dan tidak ada orang lain yang datang menemuinya sebelum ditemukan meninggal.
Aktivitas terakhirnya pun terekam normal. Korban terlihat membuang sampah usai makan malam pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 22.30 WIB, lalu masuk dan mengunci kamarnya dari dalam.

Baca Juga: Fakta-fakta Kasus Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Tewas Mengenaskan di Kosan

Pintu kamar yang ditemukan dalam keadaan rusak dipastikan karena dibuka paksa oleh penjaga kos atas izin istri korban, yang panik karena ADP tidak bisa dihubungi sejak Selasa subuh.

Jenazah ADP telah dipulangkan ke Sleman, Yogyakarta, untuk dimakamkan. Meski begitu, proses otopsi secara menyeluruh masih berjalan untuk menemukan titik terang penyebab pasti kematian sang diplomat.

“Belum selesai sih, karena masih ada pemeriksaan histopatologi dan toksikologi. Jadi belum bisa ada keterangan resmi hasil otopsinya,” ucap Rezha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI