Terendus PPATK, Mensos Gus Ipul Ancam Coret Ratusan Ribu Penerima Bansos Diduga Terlibat Judol

Kamis, 10 Juli 2025 | 17:57 WIB
Terendus PPATK, Mensos Gus Ipul Ancam Coret Ratusan Ribu Penerima Bansos Diduga Terlibat Judol
Terendus PPATK, Mensos Gus Ipul Ancam Coret Ratusan Ribu Penerima Bansos Diduga Terlibat Judol. (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengancam akan menyetop penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) lagi bagi para penerima yang kedapatan atau terbukti terkait dengan aktivitas judi online (judol). Ancaman itu disampaikan Gus Ipul menanggapi temuan PPATK terkait adanya 571 ribu NIK penerima Bansos ternyata terindikasi aktivitas Judol. 

"Kalau memang terbukti bahwa mereka benar-benar itu Judol, dan sengaja bansos itu digunakan untuk keperluan judol, maka kami akan coret, dan kami alihkan kepada mereka yang lebih berhak," kata pria Gus Ipul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025). 

Gus Ipul mengatakan, pihaknya masih akan terus mendalami terkait adanya temuan tersebut. 

"Ya kami akan dalami, kita akan lihat apakah benar-benar dimanfaatkan judol oleh penerima manfaat dan pihak lain, itu kita akan dalami," katanya. 

Judi online alias judol. (Iqbal Asaputro/Suara.com)
Judi online alias judol. (Iqbal Asaputro/Suara.com)

Untuk itu, kata dia, pihaknya masih akan terus berkordinasi dengan PPATK terkait masalah tersebut. Apalagi, indikasi tersebut baru ditemukan berdasarkan satu Bank Himbara saja. 

"Karena kami perlu tahu lebih jauh. Makanya kami akan diskusi dengan PPATK, itu kan baru dari satu bank, itu pun tahun 2024," katanya. 

"Jadi ini cukup mengejutkan dan ini menjadi bahan kami untuk evaluasi pada penyaluran triwulan ketiga nanti," sambungnya. 

Terendus PPATK

Sebelumnya, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana membenarkan jika ada 571 ribu NIK penerima bantuan sosial (Bansos) terindikasi digunakan untuk aktivitas judi online (judol). Hal itu diketahui usai pihak PPATK mencocokan NIK dengan rekening penerima bansos yang diterima dari Kemensos. 

Baca Juga: Yakin Dibunuh, Eks Pimpinan KPK Ungkap Misteri Lakban Mayat Diplomat Kemlu: Simbol Pembungkaman?

Menurutnya, hal itu baru terungkap dari satu Bank Himbara saja. 

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana. (Suara.com/Bagaskara)
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana. (Suara.com/Bagaskara)

"Ya kita masih, baru satu bank ya, baru satu bank. Jadi kami cocokin NIK-nya, ternyata memang ada NIK yang penerima Bansos yang juga menjadi pemain judol, ya itu 500 ribu sekian," kata Ivan ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025). 

Ia mengatakan, usai pihaknya mencocokan NIK dengan rekening ternyata banyak aktivitas Judol terjadi. 

Dan itu perputaran uang transaksinya mencapai Rp 1 Triliun atau lebih dari 900 Miliar. 

"Ya total hampir 1 triliun ya, lebih dari 900 M," katanya. 

"(Dari) ada satu bank BUMN," sambungnya. 

Ia menyebut masih ada empat Bank lagi yang akan ditelusuri. Di sisi lain, ia mengaku akan terus berkordinasi dengan Mensos Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul. 

"Ya kami koordinasinya hampir tiap hari ya, dengan Pak Mensos ya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI