Tes HIV di Apartemen Mares 3 Depok Diwarnai Ketegangan

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 10 Juli 2025 | 20:53 WIB
Tes HIV di Apartemen Mares 3 Depok Diwarnai Ketegangan
Ilustrasi Tes HIV di Apartemen Mares 3 Depok Diwarnai Ketegangan [Ist]

Suara.com - Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan massal, termasuk deteksi dini HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS), di Apartemen Margonda Residence (Mares) 3 diwarnai ketegangan pada Kamis (10/7/2025).

Upaya peliputan oleh awak media dihalangi oleh oknum yang mengaku dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), memperkuat dugaan bahwa kegiatan ini terkait dengan isu praktik prostitusi di lingkungan apartemen.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok melalui UPT Puskesmas Kemiri Muka ini menyasar para penghuni apartemen. Namun, suasana di lokasi menjadi tidak kondusif saat jurnalis dilarang mengambil gambar.

Penghalangan Liputan di Lokasi

Pantauan di lokasi sekitar pukul 11:15 WIB menunjukkan lobi Apartemen Mares 3 ramai oleh orang-orang yang diduga penghuni.

Petugas kesehatan terlihat bersiaga di ruang tunggu, sementara petugas keamanan apartemen melakukan pendataan di meja resepsionis.

Namun, saat awak media mencoba mendokumentasikan kegiatan tersebut, sekelompok oknum dari LSM KAKI (Komite Aksi Kemanusiaan Indonesia) secara aktif menghalangi. Mereka menutup akses dan dengan tegas meminta jurnalis untuk tidak mengambil gambar di area tersebut, menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi kegiatan.

Dinkes Buka Suara, Bungkam Soal Prostitusi

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, membenarkan adanya kegiatan tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa peran Dinkes hanyalah sebagai pihak yang diminta membantu.

Baca Juga: HP Hilang Saat Serahkan Lukisan ke Dedi Mulyadi, Pelukis Depok Ini Justru Dapat Rezeki Nomplok

"Ini permintaan dari LSM ke Dinas untuk membantu kegiatan pengecekan kesehatan di Apartemen Mares 3," ujar Mary dilansir dari Metropolitan -jaringan Suara.com.

Ketika disinggung lebih jauh mengenai apakah kegiatan ini merupakan respons atas dugaan maraknya praktik prostitusi di apartemen tersebut, Mary memilih untuk tidak berkomentar.

"Intinya kami memenuhi permintaan pengecekan kesehatan," imbuhnya singkat.

Sikap bungkam ini justru semakin menguatkan spekulasi publik mengenai isu sensitif di balik pemeriksaan kesehatan massal yang meliputi tes HIV, IMS, VCT, serta pengecekan tekanan darah dan gula darah ini.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola Apartemen Margonda Residence 3 belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media belum mendapat jawaban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI