Suara.com - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) yang mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp1,3 triliun mendapat dukungan dari anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago. Alasan Irma mendukung penambahan anggaran KemenP2MI demi bentuk perjuangannya membela para buruh imigran yang disebut sebagai pahlawan devisa.
"Tentu, oleh karena itu kami Komisi IX (DPR) menyepakati usulan penambahan anggaran tersebut. Karena pekerja migran Indonesia adalah penghasil devisa negara, setelah sawit," ungkap Irma Suryani, Sabtu (12/7/2025).
"Tentu, oleh karena itu kami Komisi IX (DPR) menyepakati usulan penambahan anggaran tersebut. Karena pekerja migran Indonesia adalah penghasil devisa negara, setelah sawit," kata Irma melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu (12/7/2025).
Menurutnya, pekerja migran memiliki andil besar dari devisa untuk pemasukan negara. Sehingga, lanjut legislator Partai NasDem itu, usulan penambahan anggaran di KemenP2MI mesti didukung.
"Oleh karena itu, pelindungan dan pemberdayaannya sudah sepantasnya diperhatikan dan di-support," ujarnya.

Komisi IX DPR mendukung usulan tambahan pagu anggaran tahun 2026 KemenP2MI menjadi sebesar Rp1,3 triliun dalam rapat bersama di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu (9/7/2025). Setelah disetujui, usulan itu akan disampaikan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR.
"Sesuai kesimpulan rapat, iya" ungkapnya.
Diketahui, pagu indikatif anggaran KemenP2MI pada 2026 hanya senilai Rp285 miliar, yang kemudian dipotong 92 persen untuk belanja pegawai, dan tersisa Rp2 miliar baru bisa dimanfaatkan untuk program pelindungan, penempatan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia.
Terkait itu, Irma pun menganggap sangat mustahil KemenP2MI bisa memberikan perlindungan buruh imigran di luar negeri jika hanya mengandalkan besaran anggaran tersebut.
Baca Juga: Bongkar Gestur Diplomat Kemlu Sebelum Tewas Terlakban, Pakar Mikro Ekspresi: Tak Tampak Emosi Takut
"Tidak masuk akal, untuk melindungi buruh migran kita yang mencapai jutaan," kata Irma.
Di sisi lain, Irma menuturkan, banyaknya peluang kerja di luar negeri merupakan alternatif di tengah tingginya kebutuhan lowongan kerja di tanah air yang sangat disayangkan jika tidak ditangkap. Namun yang perlu dicermati, kata dia, program pelindungan dan pemberdayaan pekerja migran yang dijalankan pemerintah lewat KemenP2MI harus lebih dahulu didukung penuh.
"Pekerja migran Indonesia saat ini, adalah jalan keluar dari sempitnya lapangan kerja di dalam negeri," tutur Irma.