Suara.com - Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Makassar setelah seorang dosen Universitas Negeri Makassar (UNM), Harlin Yusuf, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Penemuannya yang tragis di area kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Makassar meninggalkan duka mendalam dan sejumlah pertanyaan yang belum terjawab.
Pihak kepolisian dari Sektor (Polsek) Rappocini segera bertindak cepat untuk mengusut kasus yang menggegerkan publik ini.
Dari olah tempat kejadian perkara hingga konfirmasi dari berbagai pihak, berikut adalah 6 fakta penting yang terungkap dari kematian tragis Harlin Yusuf.
1. Ditemukan Tergantung di Pohon Kampus, Gegerkan Warga
Pemandangan mengenaskan menjadi awal terkuaknya tragedi ini. Jasad Harlin Yusuf pertama kali ditemukan oleh warga dalam posisi tergantung di sebatang pohon di lokasi yang tak terduga, yakni kompleks Kampus Poltekkes Kemenkes Makassar, Jalan Emmy Saelan.
Kondisi korban yang sudah tak bernyawa segera memicu kehebohan di sekitar lokasi. Warga yang menemukan pemandangan mengerikan itu langsung melaporkannya ke pihak berwajib, yang kemudian segera meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan penyelidikan awal.
2. Sempat Jadi Misteri, Identitas Korban Terungkap Tanpa Tanda Pengenal
Saat tim Inafis dan Dokpol Polda Sulsel tiba di lokasi, proses identifikasi sempat berjalan alot. Korban tidak membawa satu pun tanda pengenal pada dirinya, membuat identitasnya menjadi sebuah misteri awal.
Baca Juga: Dosen Tewas Tergantung di Pohon Gedung Poltekkes Makassar, UNM Gempar!
Namun, melalui serangkaian penyelidikan dan petunjuk lain, identitas korban akhirnya terungkap. Korban dipastikan adalah Harlin Yusuf, seorang tenaga pengajar yang mengabdi di salah satu universitas negeri terbesar di Makassar.
Ditemukannya sebuah sepeda motor dengan nomor polisi DD 6618 FT di dekat TKP menjadi salah satu petunjuk kunci yang diduga kuat milik korban.
3. Polisi Bergerak Cepat, Dugaan Awal Mengarah pada Aksi Bunuh Diri
Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail, mengonfirmasi bahwa setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan olah TKP.
Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses visum. Berdasarkan pemeriksaan awal pada tubuh korban, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan.
"Hasil pemeriksaan murni bunuh diri, tidak ada indikasi penganiayaan. Namun kami tetap menangani kasus ini," kata Kompol Ismail.