Misteri Kematian Arya Daru: 5 Fakta Mengejutkan dari Kamar Kos Diplomatik

Tasmalinda Suara.Com
Sabtu, 12 Juli 2025 | 18:26 WIB
Misteri Kematian Arya Daru: 5 Fakta Mengejutkan dari Kamar Kos Diplomatik
Diplomat Muda Kemlu RI Arya Daru Pangayunan terlihat masih hidup dan sempat membuang sesuatu dalam plastik hitam pada Senin (7/7/2025) tengah malam Pukul 23.23 WIB

Suara.com - Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, menyita perhatian publik. Penemuannya yang tak wajar dengan kepala terlakban memunculkan berbagai spekulasi.

Pihak kepolisian, termasuk tim dari Puslabfor Mabes Polri, masih bekerja keras untuk mengungkap tabir misteri ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah fakta kunci telah terungkap dan menjadi titik awal pengusutan kasus yang kompleks ini. Berikut adalah lima fakta penting yang perlu diketahui mengenai kasus kematian Arya Daru.

1. Ditemukan Tewas dengan Kepala Terlakban

Fakta paling mengejutkan dari kasus ini adalah kondisi korban saat ditemukan. Arya Daru Pangayunan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan bagian kepala yang terlilit lakban berwarna cokelat.

Kondisi ini yang pertama kali menimbulkan dugaan kuat bahwa kematiannya tidak wajar. Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono, membenarkan temuan ini.

Polisi kini menjadikan jasad korban sebagai salah satu "barang bukti platinum" untuk mengungkap penyebab pasti kematian.

"Polisi juga akan memeriksa sidik jari yang ditemukan pada lakban yang melilit kepala korban," ungkap laporan tersebut, menunjukkan betapa krusialnya lakban tersebut dalam penyelidikan.

2. Berawal dari Kecurigaan Sang Istri di Yogyakarta

Baca Juga: Terekam CCTV, Polisi Ungkap Fakta di Balik Gerak-gerik Mencurigakan Penjaga Indekos Arya Daru

Terungkapnya kasus ini disebutkan bukan berasal dari laporan langsung di lokasi, melainkan dari kecurigaan sang istri yang berada di Yogyakarta. Istri korban merasa khawatir karena tidak dapat menghubungi suaminya sejak Senin malam.

Ia kemudian berinisiatif meminta tolong penjaga indekos untuk memeriksa keadaan Arya Daru pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.

Inisiatif dari istri inilah yang menjadi pemicu penemuan jasad korban.

3. Rekaman CCTV Menjadi Petunjuk Utama

Salah satu bukti paling vital dalam kasus ini adalah rekaman kamera pemantau atau CCTV yang terpasang di lingkungan indekos. Melalui CCTV, jejak terakhir Arya Daru sebelum ditemukan tewas dapat terekam dengan jelas.

Pada Senin, 7 Juli 2025, sekitar pukul 23.23 WIB, korban terlihat masuk ke dalam kamarnya seorang diri. Tak berselang lama, ia sempat keluar untuk membuang kantong plastik hitam yang diduga berisi sampah, sebelum akhirnya kembali masuk ke kamar.

Dalam rekaman kamera pemantau atau CCTV terlihat momen terakhir Arya yang masuk ke dalam kamar indekosnya pada Senin malam sebelum ditemukan tewas pada Selasa pagi,.

4. Proses Pendobrakan Pintu oleh Penjaga Kos

Setelah menerima telepon dari istri korban, penjaga kos bersama seorang pria lain mencoba memeriksa kamar Arya. Rekaman CCTV pada Selasa pagi pukul 07.40 WIB menunjukkan kepanikan mereka. Keduanya mencoba menelepon dan menggedor pintu, namun tidak ada jawaban.

Penjaga kos sempat berusaha membuka pintu menggunakan kunci cadangan tetapi gagal.

Karena korban tak kunjung menjawab, salah satu pria yang diduga penjaga indekos berusaha membuka kamar menggunakan kunci cadangan. Namun tak berhasil, hingga akhirnya mencongkel jendela lalu membuka pintu dari dalam kamar.

5. Olah TKP Ulang dan Pemeriksaan Saksi Intensif

Untuk memastikan tidak ada bukti yang terlewat, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan pada hari Rabu. Tim Puslabfor Mabes Polri juga diturunkan untuk membantu penyelidikan. "Kita sudah melakukan olah TKP, kemudian untuk lebih memantapkan lagi, olah TKP barusan tadi dari tim Pusiden Mabes Polri ikut membantu kita untuk membuat lebih terang," ujar Kompol Sigit Karyono.

Hingga kini, polisi telah memeriksa lima orang saksi kunci, yang terdiri dari istri korban, penjaga kos, tetangga kos, dan rekan kerja korban, untuk mengumpulkan keterangan yang dapat mengarah pada titik terang kasus ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI