Suara.com - Di tengah misteri yang menyelimuti kematiannya, nama Arya Daru Pangayunan menjadi sorotan. Publik bertanya-tanya, siapa sebenarnya sosok diplomat muda yang mengakhiri hidupnya secara tragis di sebuah kamar indekos di Menteng, Jakarta Pusat ini?
Jauh dari berita kriminal yang memilukan, Arya adalah seorang abdi negara dengan rekam jejak dan kehidupan personal yang menarik untuk diketahui.
Mengenal sosoknya dapat memberikan konteks yang lebih dalam terhadap peristiwa yang menimpanya.
Berikut adalah lima sisi lain dari almarhum Arya Daru Pangayunan:
1. Seorang Diplomat Muda Berbakat di Kemenlu
Arya Daru Pangayunan adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Berprofesi sebagai diplomat menempatkannya sebagai salah satu yang bekerja di garda terdepan untuk kepentingan negara di dunia internasional.
Profesinya menuntut kecerdasan, kemampuan adaptasi, dan integritas tinggi. Kematian seorang diplomat dalam tugas, terlebih dengan cara yang tak wajar, tentu menjadi kehilangan besar bagi institusi Kemenlu.
2. Memiliki Hobi Traveling dan Fotografi
Dari beberapa foto yang beredar di media, terlihat jelas bahwa Arya memiliki minat pada traveling dan mengabadikan momen.
Baca Juga: Kasus Diplomat Arya Daru: Susno Duadji & Adrianus Meliala Ungkap Analisis Mengejutkan
Media sosial intagramnya banyak dijumpai foto-foto perjalannya ke luar negeri. Arya Daru pun menuliskan identitas di media sosial instagramnnya dengan narasi Love flying, Love traveling, Love driving, Love car detailing dan Love scubadiving.
Sisi petualangnya ini menunjukkan pribadi yang dinamis dan terbuka pada pengalaman baru, sejalan dengan jiwa seorang diplomat.
3. Hubungan Keluarga Lintas Jarak
Saat kejadian nahas menimpanya, istri Arya Daru diketahui sedang berada di Yogyakarta. Fakta ini menunjukkan bahwa mereka menjalani hubungan keluarga jarak jauh, sebuah tantangan yang tidak mudah bagi pasangan mana pun.
Justru komunikasi jarak jauh inilah yang pertama kali memunculkan kecurigaan saat Arya tidak bisa dihubungi, yang kemudian berujung pada penemuan jasadnya. Ini menggambarkan betapa kuatnya ikatan mereka meski terpisah jarak.
4. Memilih Tinggal di Indekos di Jantung Jakarta
Sebagai seorang diplomat yang bertugas di Jakarta, Arya memilih untuk tinggal di sebuah indekos di kawasan Menteng.
Pilihan ini mungkin didasari oleh pertimbangan kepraktisan dan kedekatan dengan lokasi kantornya. Indekos yang menjadi lokasi kejadian perkara diketahui merupakan indekos dengan sistem keamanan yang cukup modern, termasuk penggunaan akses pintu digital.
5. Pribadi yang Mandiri dalam Keseharian
Aktivitas terakhir Arya yang terekam CCTV memberikan sedikit gambaran tentang kesehariannya. Ia terlihat kembali ke kos seorang diri pada larut malam. Ia juga tampak mandiri dengan membuang sampahnya sendiri.
Momen-momen ini, meski singkat, menunjukkan sisi personal Arya sebagai individu yang menjalani rutinitasnya secara mandiri di tengah kesibukannya sebagai seorang abdi negara.
Kepergiannya yang mendadak meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga tetapi juga bagi korps diplomatik Indonesia.