Korban Ceritakan Detik-Detik Mengerikan Pelemparan Batu di Kereta Api Sancaka

Sumarni Suara.Com
Minggu, 13 Juli 2025 | 21:14 WIB
Korban Ceritakan Detik-Detik Mengerikan Pelemparan Batu di Kereta Api Sancaka
Tangkapan layar penumpang KA Sancaka saat terkena serpihan kaca akibat pelemparan batu oleh orang tak dikenal. [Instagram @klaten_24jam]

Suara.com - Rekaman video insiden pelemparan batu yang terjadi di Kereta Api Sancaka sempat beredar di media sosial.

Seorang wanita bernama Widya Anggraini, yang tengah duduk di kereta tersebut menjadi korban pelemparan batu hingga mengalami luka-luka yang cukup serius.

Baru-baru ini Widya mengungkapkan kronologi yang dialaminya saat pelemparan batu tersebut terjadi.

“Kronologis awalnya itu saya kan suka video-video kayak daily gitu ya. Terus itu videonya HP saya taruh di depan saya pas,” kata Widya dikutip dari kanal YouTube Trans TV pada Minggu, 13 Juli 2025.

Widya mengatakan bahwa dirinya sedang fokus membaca buku sambil mengenakan earphone ketika insiden itu terjadi.

“Waktu saya fokus baca buku, sama dengerin earphone, tiba-tiba dari arah samping kiri itu kayak ada batu itu ‘braak’ gitu,” katanya.

Atas insiden tersebut, Widya mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya akibat serpihan kaca.

“Yang luka itu bagian kepala, mata, sama leher kemarin ada darah juga. Kaki juga terkena serpihannya juga,” ujarnya.

Baca Juga: Penumpang KAI Commuter Surabaya Meluap, Aturan Baru Langsung Ditetapkan

Ia mengatakan bahwa saat kejadian, kereta masih dalam kondisi berjalan, dan ukuran batu yang dilempar cukup besar.

“Kereta jalan posisinya. Besar (ukuran batu),” papar Widya.

Korban pelemparan batu di KA Sancaka alami luka serius
Korban pelemparan batu di KA Sancaka alami luka serius

Widya menjelaskan bahwa insiden itu terjadi tidak lama setelah keberangkatan kereta dari stasiun awal.

“Berangkatnya kan jam 22.25, itu kenanya 22.35 an, jadi baru jalan,” tuturnya.

Tidak sendiri, Widya saat itu sedang bersama saudaranya yang juga merupakan teman seperjuangannya.

“Dengan saudara sekaligus teman seperjuangan,” ucapnya.

Dampak dari pelemparan batu juga dirasakan oleh penumpang di sekitarnya, termasuk saudaranya yang duduk di sebelahnya.

“Kalau di posisi sebelah kanan saya ini kornea-nya juga kegores, karena dia posisinya kan tidur, kaget,” ungkapnya.

Widya menyampaikan bahwa pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) langsung memberikan penanganan setelah insiden terjadi.

“Untuk pihak KAI segera menangani semuanya juga memfasilitasi untuk saya 100 persen sampai sembuh,” kata Widya.

Usai insiden pelemparan batu tersebut, kereta yang ditumpangi Widya masih terus melanjutkan perjalanan dan berhenti di Solo.

Saat berhenti di Solo, salah satu petugas kesehatan naik ke atas kereta dan memeriksakan kondisi Widya.

Widya saat itu diberi pilihan apakah ingin melanjutkan perjalanan atau turun dan mendapatkan perawatan lebih dulu.

“(kereta) masih jalan, terus berhenti di Solo. Baru dari Solo itu ada spesialis kesehatannya yang ke atas kereta, periksa. Terus saya dikasih dua pilihan antara turun atau lanjut,” kata Widya.

Ia memutuskan untuk turun di Solo dan mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit.

“Saya minta turun di Solo itu kemudian dilarikan ke RS Triharsi, diperiksa matanya, dibersihkan karena banyak serpihan kaca juga,” katanya.

Namun ternyata di rumah sakit tersebut tidak ada dokter spesialis mata, sehingga Widya dirujuk ke Surabaya untuk mendapatkan perawatan.

“Karena di Triharsi Solo spesialis matanya enggak ada, jadi kita dilarikan ke Surabaya,” pungkasnya.

Hingga kini, Widya mengaku belum mengetahui siapa pelaku pelemparan batu tersebut.

“Belum tahu (pelaku pelemparan batu),” ujarnya.

Setelah insiden pelamparan batu tersebut, aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Klaten langsung menuju tempat kejadian untuk menyelidiki lebih lanjut dan mencari barang bukti.

Selain itu aparat kepolisian melakukan penyisiran di sepanjang jalur tersebut, dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Kontributor : Rizka Utami

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI