Roy Suryo dan Dokter Tifa Kantongi Barang Bukti Baru, Siap Buktikan Ijazah Jokowi Palsu?

Selasa, 15 Juli 2025 | 13:21 WIB
Roy Suryo dan Dokter Tifa Kantongi Barang Bukti Baru, Siap Buktikan Ijazah Jokowi Palsu?
Dokter Tifa. [Suara.com/Yasir]

Suara.com - Tifauzia Tyassuma atau akrab disapa dokter Tifa hingga kini menyoroti polemik kasus dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi. Tak sendirian, dokter Tifa juga mendapat dari dukungan dari tokoh lain seperti mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan ahli forensik digital Rismon Sianipar.

Terbaru, baik dokter Tifa dan Roy Suryo sama-sama mengklaim telah mendapatkan barang bukti baru berupa dokumen ijazah asli dari mahasiswa Fakultas Kehutanan lainnya yang lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1985.

Tak hanya ijazah, dokumen tersebut juga mencakup transkrip nilai. Hal tersebut disampaikan oleh dokter Tifa melalui cuitan di akun X resmi miliknya @DokterTifa.

"Melalui konferensi pers bersama Tim Kuasa Hukum dr Tifa, anda bisa mendengarkan bahwa dr Tifa sudah menemukan tiga bundel dokumen ijazah asli, transkrip asli UGM, yang diterima oleh dr Tifa dalam kurun waktu 9-12 Juli 2025. Ditambah dengan lima bundel dokumen mahasiswa UGM yang diterima oleh mas doktor Roy Suryo," tulis dokter Tifa.

Dengan total delapan bundel dokumen, dokter Tifa mengklaim bahwa penampakan ijazah UGM tersebut berbeda dengan yang ditayangkan oleh Bareskrim Polri sebelumnya.

"Dan untuk diketahui bahwa ijazah, transkrip, dan beberapa dokumen yang kami terima, sangat berbeda dibandingkan dengan ijazah, transkrip, dan dokumen-dokumen lain yang dipresentasikan oleh Bareskrim tanggal 22 Mei 2025 lalu. Berdasarkan keterangan Pak Beathor Suryadi, Politikus PDIP bahwa ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka tahun 2012, maka tidak heran jika sangat berbeda," tambahnya.

Dalam cuitan tersebut, dokter Tifa juga mengunggah cuplikan video singkat dari konferensi pers yang diadakannya. Ia mengklaim kini telah mengamankan dokumen berupa ijazah Fakultas Kehutanan yang dimiliki oleh alumni UGM lainnya.

"Allah mengizinkan saya untuk mendapatkan sebuah seperangkat dokumen yang sangat penting bagi kasus ini, yaitu dokumen asli dari sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada yang wisuda atau lulus tahun 1985 dan saya beserta beberapa teman menjemput sendiri dokumen yang sangat penting tersebut berupa satu lembar ijazah asli yang dikeluarkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tahun 1985 beserta dengan transkrip nilai dari yang bersangkutan dan dokumen itu sudah ada pada kami," ungkap dokter Tifa.

Lebih lanjut, dokter Tifa menambahkan bahwa dokumen yang diperolehnya dan Roy Suryo akan menjadi barang bukti yang penting dalam perkara dugaan ijazah palsu Jokowi ini.

Baca Juga: Penasihat Kapolri Prediksi 5 Tersangka Ijazah Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Sianipar Pasti Kena?

"Dan pada saat waktu dan tempat di mana kami jumpai dokumen tersebut, saya sangat terperanjat, tercengang, dan mengucap syukur alhamdulillah karena dokumen-dokumen ini akan menjadi sebuah penjelasan yang sangat penting terkait dengan polemik ijazah yang sudah menjadi pertanyaan besar, kegelisahan besar, bagi seluruh rakyat Indonesia selama kurang lebih 10 tahun dan ini adalah sebuah bukti, satu bundel bukti yang sangat otentik tentang bagaimana sesungguhnya dokumen dalam bentuk ijazah itu dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada," sambungnya lagi.

Menurut dokter Tifa, perbedaan antara ijazah yang diterimanya dengan ijazah yang ditampilkan oleh Bareskrim Polri sangat terlihat berbeda dari segi kualitas.

"Kenapa saya terperanjat? Karena ternyata ijazah sarjana atau yang kemudian bergelar insinyur pada waktu itu yang dikeluarkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu adalah sebuah ijazah yang sangat indah. Indah dan sangat berkualitas. Artinya betul-betul selayaknya sebuah ijazah yang dikeluarkan oleh universitas terbaik, ternama, yaitu Universitas Gadjah Mada," timpal dokter Tifa.

Setidaknya terdapat lima lapis pengaman yang digunakan oleh Universitas Gadjah Mada dalam ijazah yang diterimanya.

"Dan saya sambil berdiskusi dengan teman-teman juga yang hadir untuk menjemput ijazah dan transkrip tersebut melihat, bahwa ternyata Universitas Gadjah Mada mempersiapkan ijazahnya dengan sangat bagus, sempurna, dan paripurna. Artinya paripurna itu adalah bahwa ijazah dibuat sedemikian rupa, sulit sekali dipalsukan karena kami hitung ada sekitar lima layer pengamanan yang ada pada selembar ijazah tersebut," bebernya lagi.

Meski begitu, dokter Tifa masih belum bisa membongkar seluruh temuannya terkait ijazah yang diperolehnya tersebut. Tetapi, ia berjanji akan membongkarnya di waktu yang tepat.

"Saya tidak bisa menyampaikan di sini karena ini adalah barang bukti yang sangat penting sehingga kami rahasiakan. Yang memilikinya juga kami rahasiakan. Nah jadi, ada lima layer pengaman yang tidak kami sebutkan di sini tetapi nanti pada waktunya kami akan sampaikan. Jadi pertama, ijazah UGM itu nggak main-main. Bentuknya, kualitasnya, kesempurnaan dari bagiamana ijazah itu sulit sekali untuk dipalsukan dan layer-layer itu dihasilkan oleh sebuah karya cetakan yang pasti sangat sulit untuk dilakukan reproduksi atau katakanlah dipalsukan," pungkas dokter Tifa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI