Peran Tito dan Pratikno dalam kasus ini dapat dilihat sebagai "penjaga gerbang narasi". Mereka memastikan tidak ada opini negatif yang liar dan merusak citra Gibran sebelum resmi dilantik.

Kecepatan respons keduanya menunjukkan adanya koordinasi solid, seolah menjadi sinyal bahwa Gibran tidak sendirian dan telah dilindungi oleh lingkaran Istana yang berpengalaman.
Dalam panggung politik Indonesia, setiap pernyataan pejabat tinggi sarat akan makna. Apa yang tampak di permukaan sebagai klarifikasi teknis, di baliknya bisa jadi merupakan pertarungan pengaruh dan strategi pengamanan figur kunci.
Analisis Chandra menegaskan bahwa respons atas isu Papua ini bukanlah langkah spontan, melainkan bagian dari skenario besar untuk menjaga stabilitas dan kepentingan politik bersama di era transisi kekuasaan.