Suara.com - Ibadah haji, sebuah rukun Islam yang sakral, ternyata menyimpan sisi gelap yang telah mengakar selama bertahun-tahun di Indonesia.
Sebuah sistem busuk yang bekerja layaknya mafia, merampas hak para jemaah, dan mengeruk keuntungan haram. Kini, sebuah perintah perang telah dikumandangkan langsung dari Istana.
Presiden Prabowo Subianto, melalui Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, telah memberikan ultimatum yang tegas dan tanpa kompromi: babat habis praktik kartel dalam penyelenggaraan haji.
Perintah ini bukan sekadar wacana, melainkan genderang perang terhadap sebuah sistem korup yang telah lama menjadi benalu.
Berdasarkan pengakuan Dahnil, berikut adalah 6 fakta mengerikan tentang kartel haji yang kini menjadi target utama pemerintah dikutip dari ANTARA.
1. Perintah Perang dari Presiden: "Kau Babat Aja!"
Ini bukan sekadar arahan birokrasi, melainkan perintah perang personal. Dalam diskusi dengan Fraksi PKS, Dahnil Anzar Simanjuntak secara terbuka menceritakan dialognya dengan Presiden Prabowo.
Setelah melaporkan keberadaan kartel yang menggerogoti sistem haji, jawaban yang ia terima begitu singkat, padat, dan mengerikan bagi para pemain kotor di dalamnya.
"Saya sebutkan Pak, ini ada kartel, di perhajian kita ada kartel. Apa jawab Presiden pada saya? Udah, kau babat aja."
Baca Juga: Dapat Titah 'Babat Habis' dari Prabowo, Dahnil Anzar Siap Sikat Kartel Haji
Perintah ini menunjukkan tingkat kegeraman tertinggi dari kepala negara, menandakan bahwa praktik ini tidak akan lagi ditoleransi dan harus diberantas hingga ke akarnya tanpa pandang bulu.
2. Bukan Musuh Biasa, Kartel Haji Punya Kuasa 'Membabat Balik'
Jangan bayangkan kartel ini adalah sekumpulan calo amatiran. Dahnil sendiri mengakui kekuatan masif yang dimiliki oleh jaringan ini. Saat menerima perintah "babat", ia sempat mengingatkan Presiden akan risiko yang dihadapi.
"(Saya menjawab) Pak ini kartel loh, kartel itu besar, punya semua sumber daya yang ada. Bisa-bisa dibabat balik."
Pernyataan ini adalah pengakuan jujur bahwa kartel haji bukanlah musuh yang mudah. Mereka memiliki sumber daya finansial, jaringan politik, dan pengaruh yang begitu kuat sehingga mampu melawan balik aparat atau pejabat yang mencoba membongkar praktik mereka. Ini adalah pertarungan melawan sistem, bukan sekadar oknum.
3. Modus Licik Terbongkar: Kawin Palsu Demi Potong Antrean Haji