Mantan Kabareskrim Bongkar Kejanggalan Kematian Diplomat Arya: Soroti Aki Penjaga Kos

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 15:37 WIB
Mantan Kabareskrim Bongkar Kejanggalan Kematian Diplomat Arya: Soroti Aki Penjaga Kos
Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi memberikan analisa mengenai kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan. [Youtube tvOneNews]

Momen singkat di mana Arya berada di blind spot dan pintu kamarnya kemungkinan besar tidak terkunci adalah jendela kesempatan emas bagi siapa pun yang berniat jahat.

Ketidakmampuan CCTV untuk meng-cover area ini menjadi sebuah kelemahan fatal yang bisa dimanfaatkan pelaku untuk masuk tanpa terdeteksi.

Gerak-gerik Janggal Sang Penjaga: Aktor atau Saksi?

Kecurigaan Ito Sumardi semakin menajam saat menganalisis rekaman CCTV yang melibatkan penjaga kos. Perilakunya dinilai sangat tidak logis untuk seseorang yang diminta tolong oleh istri korban untuk memeriksa keadaan suaminya.

"Dia cuman melihat, dia melihat tidak ada upaya mungkin untuk mengetok gitu ya... Ngapain dia di sana? Nih, ini persepsi saya ya, opini saya. Dia kembali kembali kemudian dia hanya melihat saja."

Ito mempertanyakan mengapa sang penjaga tidak melakukan tindakan paling wajar: mengetuk pintu atau memanggil nama Arya. Kejanggalan tidak berhenti di situ.

"Kemudian yang kedua, pada saat CCTV ini dia akan menunjukkan juga aktivitas membawa pel. membawa pel, tapi dia tidak melakukan pengepelan. Hanya sepintas di satu tempat kemudian dia tinggalkan," ucap Ito.

Aksi membawa alat pel namun tidak digunakan ini memunculkan pertanyaan: apakah ini sebuah alibi atau upaya menutupi sesuatu?

Aksi Mencongkel Pintu dan Penyelidikan yang Terancam Buntu

Baca Juga: Seksolog Mematahkan Asumsi Liar tentang Fetish di Balik Kematian Diplomat Arya

Terakhir, tindakan mencongkel pintu atau jendela untuk masuk ke kamar korban juga dianggap tidak masuk akal oleh Ito.

"Pertanyaan saya kan kalau membongkar jendela kalau ada pintu yang pakai elektronik biasanya ada masternya kalau di hotel ya," kata Ito.

Sama seperti analisis kriminolog lain, absennya penggunaan kunci master mengindikasikan adanya skenario yang sengaja dibuat rumit.

Analisis dari seorang mantan Kabareskrim ini memberikan bobot yang sangat berat pada teori pembunuhan.

Rangkaian kejanggalan—mulai dari autopsi yang mungkin tidak mendalam, blind spot CCTV yang krusial, hingga perilaku aneh saksi kunci—melukiskan gambaran sebuah kejahatan yang direncanakan, bukan aksi bunuh diri yang impulsif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI