Kematian Diplomat Arya Daru Masih Misteri, Bambang Widjojanto: Mulut Dilakban Simbol Pembungkaman

Yazir F Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 11:46 WIB
Kematian Diplomat Arya Daru Masih Misteri, Bambang Widjojanto: Mulut Dilakban Simbol Pembungkaman
Arya Daru Pangayunan (Instagram)

Suara.com - Arya Daru Pangayunan sudah berpulang sepekan lalu. Tetapi, pihak polisi belum menguak penyebab pasti kematian diplomat ini.

Beragam spekulasi bermunculan, mulai dari bunuh diri hingga dugaan pembungkaman lewat cara dibunuh.

Diketahui, jasad Arya Daru Pangayunan ditemukan dengan kondisi kepala terlilit lakban dan tubuh terbungkus selimut di sebuah kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025 lalu.

Tak sedikit publik yang mulai menduga jika penyebab kematian Arya Daru, salah satunya disebut-sebut karena risiko tugas diplomatiknya.

Dalam rekaman CCTV yang telah beredar luas, sebelum ditemukan tewas Arya Daru masih tertangkap kamera keluar dari kamar kosnya.

Kala itu, Daru terlihat membawa satu kantong plastik yang disebut-sebut sebagai sampah. Ia keluar dari kamar kosnya untuk membuang sampah tersebut, lalu kembali masuk ke dalam kamar.

Pertanyaan pun kembali mencuat, yakni tentang apa motif kematian Arya Daru yang sebenarnya.

Ada Motif Pembungkaman

Bambang Widjojanto
Bambang Widjojanto

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto sekaligus pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) ikut angkat bicara dan membagikan hasil analisisnya.

BW, demikian sapaan akrabya, mengungkap bahwa pola pembunuhan yang terjadi pada Arya Daru disebut sebagai lock room mistery.

Baca Juga: Eks Kabareskrim Bedah CCTV Kos Arya Daru: Ada Blind Spot dan Sikap Aneh Penjaga

Menurut Bambang, berdasarkan teori kriminologi, pola pembunuhan lock room mistery biasanya digunakan oleh pelaku untuk mengirim pesan simbolik.

Adapun pesan simbolik tersebut bisa terlihat dari bagaimana jasad Arya Daru yang mulut dan wajahnya dilakban, sehingga hal itu bisa ditangkap oleh para pakar kriminolog sebagai bentuk pembungkaman.

"Jadi si pelaku itu sedang mengirim pesan simbolik," ujar Bambang, dilansir dari video yang diunggah di kanal YouTube Bambang Widjojanto, Selasa, 16 Juli 2025.

"Maka kemudian yang paling dibaca pertama kali itu adalah bagaimana kejahatan itu dilakukan. Tadi dijelaskan bahwa korban, Pak Daru itu kan mulut wajahnya dilakban. Nah, ini bagi kalangan kriminolog disebut sebagai simbol pembungkaman," sambung Bambang Widjojanto.

Bambang melanjutkan, hal itu juga menjadi pesan kepada orang lain, bahwa siapa pun yang berani untuk bicara dan membocorkan informasi akan berakhir seperti Arya Daru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI