RI Hanya Berhasil Nego Tarif Trump 19 Persen, Kesepakatan yang Tidak Setara!

Rabu, 16 Juli 2025 | 18:47 WIB
RI Hanya Berhasil Nego Tarif Trump 19 Persen, Kesepakatan yang Tidak Setara!
Presiden AS Donald Trump. (Instagram)

Suara.com - Guru Besar Ekonomi Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengkritik hasil negosiasi pemerintah dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trumpnsal tarif impor. Hasilnya, Trump menetapkan tarif 19 persen untuk semua produk Indonesia yang memasuki pasar Amerika Serikat.

Kesepakatan itu juga sekaligus mengunci komitmen pembelian besar-besaran oleh Jakarta yang akan menguntungkan industri energi, pertanian, dan aviasi Amerika.

Syafruddin mempertanyakan mengapa pemerintah Indonesia tidak menawarkan solusi "zero-zero" untuk barang yang keluar dan masuk ke kedua negara.

"Mengapa Indonesia tidak menawarkan skema 'zero–zero'—yaitu sama-sama menghapus tarif—dalam kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat? Pertanyaan ini sangat relevan diajukan dan membuka ruang kritik terhadap strategi diplomasi ekonomi pemerintah." kata Syafruddin saat dihubungi Suara.com pada Rabu, 16 Juli 2025.

Dia menjelaskan secara prinsip, 'zero-zero' mencerminkan kesetaraan dan timbal balik dalam hubungan dagang, dan menjadi standar umum dalam negosiasi bebas tarif modern.

"Ketidakhadiran prinsip ini dalam kesepakatan Indonesia–AS tahun 2025 menandakan bahwa posisi Indonesia dalam perundingan tidak cukup kuat atau tidak digunakan secara maksimal," tegasnya.

Dia menilai bahwa tarif yang ditetapkan Trump, hanya menguntungkan Amerika Serikat.

Indonesia memang terlihat berhasil menego Trump, dari tarif yang awalnya ditetapkan sebesar 32 persen menjadi 19 persen.

"Namun, AS mendapatkan akses penuh ke pasar Indonesia tanpa hambatan tarif sejenis. Lebih dari itu, Indonesia diwajibkan membeli energi, produk pertanian, dan pesawat dalam jumlah besar, yang secara langsung menyuburkan ekonomi AS," ujarnya.

Baca Juga: Tarif Trump Jadi 19 Persen, APINDO Ungkap Paket Kompromi Impor Strategis AS

Di sisi lain, kata Syafruddin, produk ekspor unggulan Indonesia tetap tidak sepenuhnya kompetitif di pasar Amerika Serikat, karena masih dikenai bea masuk.

"Ketimpangan ini membentuk hubungan dagang yang timpang, di mana AS memanen manfaat surplus, sementara Indonesia menerima resiko defisit dan melemahnya posisi tawar nasional," tandasnya.

Sebelumnya Presiden Prabowo juga buka suara terkait kesepakatan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai tarif impor.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan bertemu Presiden AS Donald Trump. (Suara.com/Novian)
Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan bertemu Presiden AS Donald Trump. (Suara.com/Novian)

Diketahui Presiden AS Donald Trump akhirnya memutuskan menurunkan pengenaan tarif impor yang dibebankan ke Indonesia dari sebelumnya 32 persen, kini sebesar 19 persen.

Keputusan itu diambil usai Trump bernegosiasi langsung dengan Prabowo melalui sambungan telepon.

Sementara itu, Prabowo menanggapi pertanyaan awak media, apakah dirinya puas dengan hasil kesepkatan tersebut?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI