“Sebanyak 62 kendaraan lain masih dititipkan di Gedung Sritex 2 dan dijaga oleh 10 anggota TNI serta pegawai Kejaksaan Negeri Sukoharjo, sambil menunggu lokasi penyimpanan yang aman dan memadai,” tandasnya.
Tiga Nama Ditetapkan Tersangka
Penyitaan aset ini merupakan buntut dari penetapan tiga orang tersangka oleh tim penyidik Jampidsus.
Mereka adalah Eks Direktur Utama PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto, Direktur Utama Bank DKI tahun 2020 Zainuddin Mappa, dan Pemimpin Divisi Komersial dan Korporasi Bank BJB Dicky Syahbandinata.

Direktur Penyidikan Jampidsus, Abdul Qohar, menyatakan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan bukti kuat adanya tindak pidana korupsi dalam penyaluran kredit dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) kepada Grup Sritex.
“Tim penyidik pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Republik Indonesia berdasarkan surat perintah penyidikan telah melakukan atau telah membawa 3 orang tersangka,” kata Qohar di Kejaksaan Agung, Rabu (21/5/2025).
Penetapan ini didasarkan pada hasil pemeriksaan terhadap puluhan saksi dan seorang ahli, yang menguatkan adanya permufakatan jahat dalam proses pencairan kredit tersebut.
Kredit Macet Rp3,58 Triliun
Penyidik mengindikasi bahwa total outstanding atau tagihan kredit yang belum dilunasi Sritex hingga Oktober 2024 mencapai Rp3,58 triliun.
Baca Juga: Kejagung Sita Puluhan Mobil Mewah di Kasus Korupsi PT Sritex, Mulai dari Subaru hingga Mercedes-Benz
Dana raksasa ini berasal dari sindikasi beberapa bank, baik milik pemerintah daerah maupun nasional.
Rinciannya adalah sebagai berikut: Bank Jateng: Rp395 miliar, Bank Banten dan Jawa Barat (BJB): Rp543,9 miliar, Bank DKI: Rp149 miliar, dan Bank Sindikasi (Bank BNI, Bank BRI, dan LPEI): Rp2,5 triliun
“Kemudian yang keempat, yaitu Bank Sidikasi yang terdiri dari Bank BNI, Bank BRI, dan LPEI, jumlah seluruhnya adalah Rp2,5 triliun,” jelas Qohar.
Selain dari bank-bank tersebut, Qohar juga mengungkapkan bahwa Grup Sritex menerima fasilitas kredit dari 20 bank swasta lainnya.
“Ini tidak saya sebut ya, karena banyak sekali. Jumlahnya 20 bank,” ungkapnya.