Pencabutan pernyataan oleh Sofian Effendi memiliki bobot yang sangat signifikan. Selama ini, isu ijazah palsu seringkali didasarkan pada spekulasi dan teori konspirasi tanpa bukti kuat.
Namun, ketika seorang mantan Rektor dari universitas ternama ikut angkat bicara, narasinya mendapatkan "legitimasi" semu di mata sebagian publik.
Pernyataan awalnya di kanal YouTube tersebut menjadi amunisi baru bagi para penyebar disinformasi.
Dengan ditariknya pernyataan tersebut, fondasi klaim dari pihak yang meragukan ijazah Jokowi menjadi runtuh.
Argumentasi mereka kehilangan salah satu pilar utamanya. Sikap Sofian Effendi yang kini berbalik 180 derajat dan sepenuhnya mendukung posisi resmi UGM menutup celah bagi perdebatan lebih lanjut dari sisi akademis.
Tindakannya meminta video untuk dihapus juga merupakan langkah proaktif untuk memitigasi kerusakan dan mencegah penyebaran disinformasi lebih lanjut. Ini adalah upaya untuk membersihkan jejak digital dari pernyataan yang kini ia akui keliru.