Suara.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS tahun ini membawa perubahan penting dalam pendekatan pendidikan.
Selain berlangsung lebih humanis, MPLS 2025 juga dimanfaatkan sebagai momentum pemetaan kemampuan dasar siswa, khususnya dalam membaca, menulis, dan berhitung (calistung).
Menurut Mu’ti, assessment kemampuan literasi dan numerasi yang dilakukan di awal tahun ajaran ini akan menjadi masukan penting bagi guru untuk memahami kondisi awal siswa.
"Ada yang baru dari MPLS tahun ini, selain pendekatan-pendekatan yang lebih humanis juga ada momentum di mana sekolah juga melakukan semacam assessment untuk mengetahui kemampuan membaca dan menulis serta numerasi anak-anak," ujar Mu'ti ditemui usai menghadiri rangkaian acara Hari Anak Nasional di area car free day Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/7/2025).
Ia menjelaskan, hasil pemetaan tersebut akan membantu guru menentukan intervensi yang tepat bagi siswa yang masih mengalami kesulitan dalam kemampuan dasar.
"Ini menjadi input bagi para guru untuk memberikan perhatian bagian-bagian mana yang perlu mendapatkan prioritas dari anak-anak kita," katanya.
Dengan begitu, masalah klasik di dunia pendidikan seperti siswa SMP atau bahkan SMA yang belum lancar membaca dapat segera ditangani sejak dini.
"Kalau selama ini ada masalah sudah SMP belum bisa baca bahkan SMA belum bisa baca, dengan MPLS sekarang di mana salah satu materinya ya semacam diagnostic test untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis dan numerasi atau berhitung. Mudah-mudahan dengan ini kita bisa mengatasi masalah yang selama ini timbul dalam dunia pendidikan kita," ucap Mu'ti.
Mu’ti berharap pemetaan dini ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Baca Juga: Mendikdasmen Tolak Usulan BGN Soal Pendidikan Gizi Masuk Kurikulum, Ini Alasannya