Dua Pekan Buntu, Misteri Kematian Diplomat Arya Daru dengan Wajah Dilakban Masih Gelap

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 21 Juli 2025 | 21:24 WIB
Dua Pekan Buntu, Misteri Kematian Diplomat Arya Daru dengan Wajah Dilakban Masih Gelap
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru masih gelap (X)

Suara.com - Dua pekan telah berlalu, namun selubung misteri yang menyelimuti kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) belum juga tersingkap.

Kasus yang berawal dari sebuah kamar kos terkunci di jantung kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat, ini justru semakin bercabang, melahirkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Publik terus bertanya-tanya, sementara penyidik dihadapkan pada sebuah "tembok bisu" yang solid.

Kematian yang ditemukan pada 8 Juli 2025 ini tetap menjadi teka-teki kriminal paling rumit: bagaimana mungkin seorang pria ditemukan tewas dengan wajah terlakban di dalam ruangan yang terkunci dari dalam, tanpa satu pun tanda masuk paksa?

Mengenang Kembali Tragedi 8 Juli: Paradoks yang Belum Terpecahkan

Kisah ini dimulai saat Arya Daru, seorang diplomat berprestasi dari Kementerian Luar Negeri, ditemukan tak bernyawa oleh penjaga kos atas permintaan istrinya yang cemas di Yogyakarta.

Kondisinya sungguh mengenaskan—terbaring di bawah selimut dengan wajah tertutup rapat oleh lakban.

Kejanggalan utama yang sejak awal menggarisbawahi kasus ini adalah TKP itu sendiri.

"Kamar kos korban terkunci dari dalam," tegas Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandi, saat itu.

Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Kompolnas Ungkap Informasi Baru yang Mengubah Arah Kasus?

Pernyataan ini menjadi paradoks sentral yang hingga kini belum mampu dipecahkan secara tuntas oleh penyelidikan.

Kriminolog Universitas Indonesia, Haniva Hasna, sejak awal telah meragukan skenario bunuh diri.

"Kalau menggunakan lakban itu... proses menuju kematian akan berlangsung cukup lama, berarti ada gerakan-gerakan tertentu ketika dia sesak napas," ujarnya.

Kondisi jasad yang ditemukan relatif rapi dianggap tidak sinkron dengan perlawanan alami tubuh saat mengalami asfiksia, menguatkan dugaan adanya intervensi pihak ketiga.

Tembok Bisu Penyelidikan: Mengapa Belum Ada Titik Terang?

Setelah dua minggu, janji Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto, untuk mengungkap kasus ini dalam sepekan tampaknya menemui jalan terjal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI