Jokowi Traktir Prabowo di Warung Sederhana, Ada Pembicaraan yang Personal

Yohanes Endra Suara.Com
Selasa, 22 Juli 2025 | 17:31 WIB
Jokowi Traktir Prabowo di Warung Sederhana, Ada Pembicaraan yang Personal
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi. (Instagram/prabowo)

Suara.com - Joko Widodo (Jokowi) menjamu Presiden Prabowo Subianto setelah menjenguknya di rumah.

Jamuan itu dengan mentraktir makan di sebuah warung makan sederhana di Solo.

Bagi Jokowi meski hanya mengajak makan di warung sederhana namun kuliner di tempat itu sangat istimewa.

"Saya mengajak Bapak Presiden Prabowo menikmati hidangan Bakmi Bu Citro di Solo. Rumah makan sederhana yang punya rasa istimewa," tulis Jokowi pada akun sosial media miliknya pada Senin, 21 Juli 2025.

Lalu apa yang mereka obrolkan dalam suasana santai sambil kulineran itu?

Menurut Jokowi, mereka saat itu tak membicarakan hal berat seperti agende kenegaraan melainkan hal-hal personal.

"Kami duduk santai, berbincang ringan ditemani semangkuk bakmi hangat. Sebuah momen personal, jauh dari agenda kenegaraan, dan berkesan. Terima kasih Pak Presiden," ucap Jokowi seperti orang biasa pada umumnya bertemu dengan seorang presiden.

Sementara itu, Prabowo juga mengunggah momen makan malam bersama Jokowi tersebut di akunnya.

"Minggu malam bersama Pak @Jokowi wisata kuliner Bakmi Jowo," tulisnya.

Baca Juga: Pengamat Politik Tuding Isu Ijazah Jokowi Cuma Kedok: Ambisi Politik Liar Harus Dihentikan!

Melihat keakraban Jokowi dan Prabowo masih saja banyak netizen yang berkomentar negatif.

"Makan bersama atau lapor pak bos?" komentar netizen.

Misalnya ada netizen yang menyoroti Jokowi dan Prabowo bisa santai makan enak di atas penderitaan rakyat.

"Enak ya nyantai makan enak ngobrol gak mikirin di bawah Tah yang beras aja gak ada buat makan saking susahnya dapet kerja kalian yang di atas nikmat banget kayaknya, perhatiin lapangan pekerjaan, persyaratan nyari kerja ilangin yang ribet-ribet," komentar netizen.

Sebelumnya, obrolan Prabowo dan Jokowi ketika di rumah lebih serius karena menceritakan beberapa agenda yang baru saja dilakukan Presiden ke-8 ini.

"Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan akrab ini membahas hasil kunjungan kenegaraan Presiden ke sejumlah negara selama dua pekan terakhir, serta berbagai isu strategis terkini," bebernya sambil mengunggah momen di meja bersama Jokowi sekeluarga.

Tentu saja hal ini membuat netizen geram karena Prabowo dianggap masih seperti bawahan Jokowi.

"Ngapain sih Pak masih harus lapor lapor hasil kunjungan? Bapak kan bukan menhan lagi," celetuk netizen.

Padahal dalam keterangan resminya, Prabowo menyempatkan diri mampir ke kediaman Jokowi karena kebetulan ada kunjungan kerja di kota tersebut.

"Dalam kunjungan kerja ke Surakarta, Presiden menyempatkan diri bersilaturahmi ke kediaman Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta anggota Kabinet Merah Putih," tulis sang presiden.

Jokowi dalam kesempatan bertemu Prabowo itu juga tak tanggung-tanggung sampai mengantar sang presiden setelahnya ke bandara.

"Saya melepas kepulangan Bapak Presiden Prabowo di Bandara Adi Soemarmo. Semoga lancar dan aman sampai tujuan," ungkap Jokowi.

Hubungan Prabowo dan Jokowi di Dunia Politik

Hubungan Prabowo dan Jokowi telah melalui transformasi dramatis, berevolusi dari persaingan sengit yang membelah bangsa menjadi sebuah kemitraan strategis yang menentukan arah kepemimpinan nasional.

Puncaknya adalah kemenangan Prabowo Subianto bersama putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024, sebuah anomali politik yang tak terbayangkan sebelumnya.

Panggung politik nasional pada tahun 2014 dan 2019 menjadi saksi bisu betapa kerasnya persaingan antara Prabowo dan Jokowi.

Keduanya adalah rival utama dalam dua kontestasi pemilihan presiden yang berlangsung sengit dan memicu polarisasi tajam di tengah masyarakat.

Jokowi dan Prabowo di IKN. [Ist]
Jokowi dan Prabowo di IKN. [Ist]

Kampanye yang emosional, perang narasi di media sosial, dan mobilisasi pendukung fanatik menjadi pemandangan sehari-hari.

Pada dua pemilu tersebut, Prabowo Subianto menjadi penantang utama Jokowi.

Persaingan ini bukan hanya soal adu visi dan program, tetapi menjelma menjadi pertarungan ideologis yang menguras energi bangsa. Ketegangan bahkan berlanjut hingga ke ranah hukum melalui sengketa di Mahkamah Konstitusi.

Rivalitas ini menciptakan dua kubu yang seolah tak terdamaikan, membelah pertemanan dan bahkan keluarga karena perbedaan pilihan politik.

Setelah Pilpres 2019 usai, Jokowi, sebagai pemenang, mengambil langkah politik yang sangat mengejutkan.

Dia mengulurkan tangan kepada rival terberatnya dan mengajak Prabowo Subianto untuk bergabung dalam kabinet pemerintahannya.

Kontributor : Tinwarotul Fatonah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI