Fenomena di Blitar ini menjadi cerminan bahwa status ASN atau PPPK bukan sekadar tentang stabilitas karier, tetapi juga bisa menjadi titik balik dalam kehidupan personal.
Ia memberikan kekuatan bagi individu, terutama perempuan, untuk membuat keputusan besar yang sebelumnya tak terpikirkan.
Pihak Dinas Pendidikan pun mengingatkan agar para guru tidak merasa glamor dan melupakan keluarga terdekat yang telah mendukung dari awal.
Ini menunjukkan adanya kekhawatiran bahwa status baru ini bisa mengubah prioritas seseorang.
Jadi, apakah para guru ini egois? Atau mereka hanya wanita-wanita berani yang akhirnya mengambil kendali atas hidup mereka setelah bertahun-tahun terbelenggu dalam pernikahan yang tidak membahagiakan?