Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengebut pembangunan jaringan air bersih perpipaan di Jakarta. Targetnya, pada akhir tahun 2025 ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta itu memiliki 130 ribu sambungan baru jaringan air bersih untuk masyarakat Jakarta.
Sejak Februari 2023 mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah sambungan rumah tangga baru yang terkoneksi ke sistem air minum perpipaan.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya menuju target 100 persen cakupan layanan air bersih perpipaan untuk seluruh warga Ibu Kota, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022.
Corporate and Customer Communication Senior Manager Gatra Vaganza mengatakan, sejak pengelolaan beralih penuh ke tangan PAM Jaya pada awal 2023, pertumbuhan sambungan rumah mengalami peningkatan tajam.
Sepanjang tahun 2024, pertumbuhan tercatat melonjak hingga 265 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Masuk paruh pertama tahun 2025, PAM Jaya telah berhasil memasang 34.436 sambungan baru. Hingga akhir tahun ini, mereka menargetkan bisa mencapai angka 130 ribu sambungan rumah, sebagai bagian dari strategi perluasan layanan air minum perpipaan di seluruh wilayah Jakarta.
Bahkan, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas keberhasilan PAM JAYA dalam memasang instalasi air minum dengan sambungan rumah tangga terbanyak dalam satu tahun terakhir.
Lantaran adanya pengerjaan galian pembuatan sambungan pipa air bersih, Gatra mengakui hal ini akan menganggu mobilitas warga, khususnya pengguna jalan.
"PAM Jaya menyadari bahwa pekerjaan pembangunan saluran air minum perpipaan, terutama penggalian di sejumlah titik jalan dapat menimbulkan dampak seperti kemacetan dan rekayasa lalu lintas yang sulit dihindari," ujar Gatra kepada wartawan, Kamis (24/7/2025).
Baca Juga: Feri Amsari Tertawai Hakim Tom Lembong: Lucu, Ada Orang Dinyatakan Bersalah karena Pro Kapitalis
Gatra juga menyatakan pihaknya akan meminimalisir gangguan atas proyek galian tersebut.
"Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir gangguan dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan," tuturnya.
Dari sisi teknis, upaya memperluas sambungan perpipaan ini dinilai juga dapat membantu mengurangi penggunaan air tanah yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama penurunan muka tanah di Jakarta.