"Rombongan orang-orang berbaju putih mengejar orang-orang berbaju hitam," ujarnya.
Kesaksian ini melukiskan bagaimana massa FPI yang berpakaian putih saling serang dengan massa PWI-LS yang mayoritas mengenakan pakaian gelap.
Jalanan di sekitar Desa Ambowetan berubah menjadi arena kejar-kejaran dan saling lempar batu, botol, hingga potongan kayu.
Aparat keamanan yang mencoba menjadi penengah justru ikut menjadi korban, menunjukkan betapa intensnya amarah kedua kubu.
Setelah situasi berhasil diredam oleh aparat, Habib Rizieq Shihab menggunakan mimbar ceramahnya untuk memberikan respons langsung.
Di hadapan ribuan jamaahnya, ia tidak hanya melanjutkan dakwahnya, tetapi juga menyuarakan tuntutan keadilan yang keras.
Habib Rizieq mendesak negara untuk tidak tinggal diam. "Ia juga meminta aparat keamanan menindaklanjuti kasus ini secara hukum," ujarnya.
Penyelidikan mendalam untuk mengungkap siapa "dalang" di balik pengerahan massa dan siapa pelaku penyerangan bersenjata tajam menjadi pertaruhan wibawa hukum di mata publik
Baca Juga: Terlibat Bentrok dengan FPI, Ini Sikap Tegas NU terhadap Ormas PWI LS