Miris! Ibu Muda Nekat Telan 20 Obat dan Miras, Akui Dapat Tantangan dengan Imbalan Rp20 Ribu

Bella Suara.Com
Jum'at, 25 Juli 2025 | 09:07 WIB
Miris! Ibu Muda Nekat Telan 20 Obat dan Miras, Akui Dapat Tantangan dengan Imbalan Rp20 Ribu
Tramadol Obat (Freepik)

Suara.com - Suasana di kawasan Perumahan Cikunir Kencana Raya, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya mendadak mencekam pada Selasa (22/7/2025) sore.

Seorang ibu muda berinisial DN (24) ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di tengah jalan raya, usai diduga menenggak puluhan butir obat keras dan minuman keras.

DN tampak lemas dan menangis histeris sambil menggendong bayi kecilnya, menarik perhatian warga yang langsung berkerumun di lokasi kejadian.

Ilustrasi miras (Unsplash/Julia Nastogadka)
Ilustrasi miras (Unsplash/Julia Nastogadka)

Kejadian memilukan ini pun langsung menyebar luas di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall.

Dalam video yang beredar, DN terlihat putus asa dan terus menangis, bahkan mengaku nekat melakukan aksi berbahaya itu karena ditantang oleh seseorang dengan imbalan uang sebesar Rp20 ribu.

"Saya ditantang Rp20 ribu buat minum itu!" teriak DN dalam video, sambil terisak dan memeluk erat bayinya.

DN diduga menelan sekitar 20 kaplet obat Hexymer, jenis obat keras yang biasa disalahgunakan karena efek sedatif dan halusinogeniknya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Ia juga disebut menenggak minuman beralkohol sebelum aksinya, yang hampir berujung tragis.

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung panik, beberapa di antaranya mencoba menenangkan DN, sementara yang lain segera menghubungi aparat dan layanan medis.

Baca Juga: Rekomendasi City Car Bekas Irit di Bawah Rp75 Juta, Cocok untuk Ibu Muda Antar Jemput Anak Sekolah

DN kemudian dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Kondisi bayinya pun segera diamankan dan diperiksa.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait identitas pelaku yang diduga menantang DN.

Namun, aksi ini mendapat kecaman luas dari masyarakat dan netizen, yang menyebut tindakan itu sebagai bentuk eksploitasi dan perundungan terhadap orang yang tengah mengalami tekanan psikologis.

Kejadian ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi para ibu muda yang rentan menghadapi tekanan ekonomi, sosial, dan emosional.

Pemerintah daerah dan lembaga sosial pun diharapkan segera turun tangan untuk memberikan pendampingan psikologis, serta menindak tegas siapa pun yang diduga memprovokasi atau mengeksploitasi korban.

Di momen seperti ini, masyarakat juga diimbau untuk tidak menyebarluaskan video atau informasi sensasional yang justru bisa memperparah kondisi psikologis korban dan anaknya. Sebaliknya, perlu ada dukungan dan empati bersama agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI