Bikin Polisi Putar Otak! Raibnya Ponsel Makin Sulit Ungkap Jejak Kematian Diplomat Arya Daru?

Jum'at, 25 Juli 2025 | 15:03 WIB
Bikin Polisi Putar Otak! Raibnya Ponsel Makin Sulit Ungkap Jejak Kematian Diplomat Arya Daru?
Bikin Polisi Putar Otak! Raibnya Ponsel Makin Sulit Ungkap Jejak Kematian Diplomat Arya Daru?

Suara.com - Raibnya ponsel milik Arya Daru Pangayunan tampaknya membuat misteri kematian diplomat Kementerian Luar Neger (Kemenlu) itu makin pekat. Keberadaan ponsel ini, yang diyakini menyimpan rekaman komunikasi dan jejak digital terakhir Arya, kini menjadi teka-teki baru yang membuat polisi harus memutar otak lebih keras.

Polisi pun mengakui belum menemukan barang pribadi milik Arya sejak ditemukan tewas secara tragis di indekos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu dengan kondisi wajah terbungkus plastik dan terbebat lakban.

"Ya, (ponsel Arya Daru) belum ditemukan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (25/7/2025).

Meski kehilangan kepingan puzzle yang sangat penting ini, Ade Ary menegaskan bahwa laju penyelidikan tidak terhambat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/7/2025). (Suara.com/M Yasir)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/7/2025). (Suara.com/M Yasir)

Ia mengklaim timnya memiliki jalur lain untuk membongkar kasus yang menyita perhatian nasional ini.

"Kami tidak menemukan hambatan dalam proses ini," ujarnya.

Ponsel Jadi Kunci Ungkap Kematian Arya?

Senada dengan kepolisian, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang turut mengawal ketat kasus ini juga angkat bicara.

Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, tidak menampik bahwa hilangnya ponsel Arya Daru adalah sebuah pekerjaan rumah besar.

Baca Juga: Perang Meletus, DPR Uji Nyali Prabowo jadi Pendamai Konflik Thailand vs Kamboja, Berani?

Komisioner Kompolnas Choirul Anam di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/7/2025). [Suara.com/Yasir]
Komisioner Kompolnas Choirul Anam di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/7/2025). [Suara.com/Yasir]

Menurutnya, jejak digital dari sebuah ponsel adalah bukti primer untuk merekonstruksi detik-detik akhir kehidupan seseorang di era modern.

“HP ini memang belum ditemukan. Oleh karenanya masih ada PR soal jejak digital. Itu penting untuk merangkai peristiwanya," jelas Anam pada hari yang sama.

Namun, Anam meyakini bahwa hilangnya ponsel tidak serta merta membuat kasus ini menemui jalan buntu. Ia mengisyaratkan bahwa penyidik Polda Metro Jaya telah mengamankan bukti digital lain yang tak kalah kuatnya, seperti data dari laptop korban, yang hasil forensiknya disebut sudah cukup terang.

“Tapi apakah ini menentukan penyebab kematian? Saya kira penyebab kematiannya tidak di situ. Tinggal penyebab kematiannya dengan autopsi,” ujarnya.

Arya Daru Pangayunan (Instagram)
Arya Daru Pangayunan (Instagram)

Tunggu Hasil Autopsi

Kasus kematian Arya Daru semula ditangani Polsek Metro Menteng dan Polres Metro Jakarta Pusat. Namun dua hari setelah penemuan jasad, Polda Metro Jaya mengambil alih penyelidikan karena kompleksitas perkara dan pengalaman Polda menangani kasus serupa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI