Selalu tanyakan dengan jelas: "Berapa lama waiting period untuk penyakit kritis dalam polis ini?" Bandingkan antar produk.
Meskipun 90 hari adalah standar industri, ada beberapa produk yang mungkin menawarkan masa tunggu lebih pendek atau memiliki ketentuan berbeda untuk penyakit tertentu. Ini adalah pertanyaan non-negosiabel.
2. Limit Tahunan & Batasan Klaim: Uang Pertanggungan Besar Hanya di Brosur?
Anda membeli polis dengan Uang Pertanggungan (UP) fantastis, katakanlah Rp 1 Miliar. Anda merasa tenang. Tapi, pernahkah Anda memeriksa bagaimana cara pencairan dana tersebut?
Apa Itu Limit Tahunan?
Beberapa polis, terutama yang merupakan rider (manfaat tambahan) dari asuransi kesehatan rawat inap, menerapkan limit tahunan pada manfaat penyakit kritis.
Artinya, dari total UP Rp 1 Miliar, Anda mungkin hanya bisa mencairkan maksimal Rp 200 juta atau Rp 300 juta per tahun.
Hal ini tentu mengalahkan tujuan utama asuransi CI, yaitu menyediakan dana besar dan cepat.
Mengapa Ini Sering Terlewat?
Baca Juga: Benarkah Asuransi Kesehatan Syariah Lebih Murah? Ini Perbandingan Lengkapnya
Angka Rp 1 Miliar di brosur terlihat jauh lebih menarik. Detail tentang limit tahunan atau batasan pencairan lainnya sering terkubur di dalam detail produk yang rumit.
Nasabah berasumsi UP yang tertera adalah jumlah yang akan mereka terima secara lump sum.
Tips Cerdas:
Pastikan polis yang Anda pilih memberikan 100% Uang Pertanggungan secara lump sum saat klaim pertama disetujui.
Tanyakan secara eksplisit: "Apakah ada batasan pencairan per tahun atau batasan per penyakit? Apakah UP akan cair sekaligus?"
Hindari produk CI yang membatasi pencairan dana Anda secara tahunan.