Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal

Kamis, 11 Desember 2025 | 20:25 WIB
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
Logo Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU)
Baca 10 detik
  • Gejolak internal PBNU yang mengancam pelengseran Ketua Umum Yahya Cholil Staquf diarahkan islahnya oleh kiai sepuh.
  • Islah ini merupakan mandat dari tiga pertemuan ulama penting yang dilaksanakan pada November hingga Desember 2025.
  • PBNU menindaklanjuti arahan kiai dengan mengubah agenda rapat pleno menjadi penanganan kebencanaan nasional.

Suara.com - Gejolak internal yang mengguncang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disebut menemui titik terang. Di tengah memanasnya eskalasi konflik yang mengarah pada upaya pelengseran Ketua Umum Yahya Cholil Staquf, para kiai sepuh NU turun tangan dan memerintahkan jalan islah atau rekonsiliasi untuk mendinginkan suasana.

Langkah strategis ini diambil PBNU sebagai respons langsung atas arahan dan petuah para ulama kharismatik dalam tiga pertemuan krusial yang berlangsung selama beberapa pekan terakhir.

Sekretaris Jenderal PBNU, Amin Said Husni, mengonfirmasi bahwa jalan damai ini merupakan mandat langsung dari para kiai.

Ketiga pertemuan tersebut adalah silaturahmi alim ulama di kantor PBNU pada 23 November 2025, musyawarah mustasyar dan masyayikh di Pesantren Al-Falah Ploso Kediri pada 30 November 2025, serta pertemuan penting di Pesantren Tebuireng Jombang pada 6 Desember 2025.

Menurut Amin, pesan dari para kiai sangat jelas, yakni jaga martabat organisasi dan amankan kepemimpinan yang sah.

“Seluruh arahan para kiai sepuh menegaskan pentingnya menjaga marwah organisasi dan memastikan kepemimpinan berjalan hingga Muktamar berikutnya,” kata Amin, di Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Kesetiaan pada arahan para kiai ini dibuktikan dengan langkah konkret PBNU. Agenda rapat pleno yang sedianya digelar hari ini, yang berpotensi kembali memanaskan tensi, diubah menjadi Rapat Koordinasi Penanganan Kebencanaan.

Langkah ini dinilai sebagai upaya PBNU untuk memprioritaskan kepentingan umat yang lebih besar di tengah bencana nasional, sekaligus menaati perintah para sesepuh.

“Semoga keputusan ini dapat dipahami seluruh pihak sebagai ikhtiar PBNU dalam menjaga ketertiban organisasi sekaligus tanggap terhadap kebutuhan umat,” jelas Amin.

Baca Juga: Mahfud MD Soroti Rapat Pleno PBNU: Penunjukan Pj Ketua Umum Berisiko Picu Dualisme

Seperti diketahui publik, dinamika di dalam tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia ini memanas setelah munculnya gerakan yang berupaya melengserkan Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, dari kursi Ketua Umum PBNU sebelum masa jabatannya berakhir.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI