Mengintip Kerajaan Bisnis Edi Sound Horeg: 3 Mesin Uang Sang Raja Sound

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 28 Juli 2025 | 23:07 WIB
Mengintip Kerajaan Bisnis Edi Sound Horeg: 3 Mesin Uang Sang Raja Sound
Thomas Alva Edi Sound, sosok yang sedang viral karena disebut-sebut sebagai penemu sound horeg. [Suara.com]

Suara.com - Saat nama Edi Horeg , atau yang diberi julukan Thomas Alva Edi Sound viral, pertanyaan yang paling sering muncul aialah "Berapa sebenarnya penghasilannya?".

Jawabannya tidak sesederhana slip gaji bulanan. Edi Santoso telah berhasil membangun sebuah kerajaan bisnis yang kokoh dari hobinya, mengubah dentuman bass menjadi dentingan rupiah yang tak henti-hentinya mengalir.

Bagi Anda yang penasaran, mari kita bedah tiga mesin uang utama yang menjadi sumber kekayaan sang "Thomas Alva Edi dari Malang" ini.

1. Jasa Sewa Sound System: Sang Tulang Punggung Kerajaan

Ini adalah sumber pendapatan utama dan paling konvensional dari Brewog Audio. Namun, angkanya sama sekali tidak konvensional.

Untuk sebuah acara besar seperti battle sound, konser dangdut, atau karnaval akbar, menyewa satu set penuh Brewog Audio bukanlah hal yang murah.

Menurut berbagai sumber, tarifnya bisa mencapai Rp25 juta hingga lebih untuk satu kali acara.

Harga premium ini sepadan dengan skala dan kualitas peralatan yang dibawanya, yang membutuhkan beberapa truk besar dan tim profesional untuk pemasangannya.

Dalam sebulan, bayangkan berapa banyak acara yang ia tangani.

Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Edi Horeg Dijuluki Thomas Alva Dunia Sound Indonesia

2. Kanal YouTube "Brewog Audio": Mesin Uang Pasif yang Dahsyat

Edi sangat cerdas dalam membaca era digital. Ia tidak hanya menjual jasa, tapi juga konten.

Kanal YouTube "Brewog Audio" miliknya telah menjadi raksasa dengan jutaan subscriber dan total views yang mencapai ratusan juta.

Setiap video "check sound" atau liputan acara yang ia unggah bisa ditonton jutaan kali.

Berdasarkan data SocialBlade dan kalkulator AdSense, penghasilan dari kanal ini saja diperkirakan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah setiap bulan. Kanal ini adalah aset digital yang nilainya terus bertumbuh.

3. Merchandise dan Personal Branding: Memonetisasi Ketenaran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI