Rabu, 9 Juli - Kamis, 10 Juli 2025: Olah TKP dan Penyelidikan Awal
Tim dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Menteng segera melakukan olah TKP. Polisi menemukan beberapa barang bukti, termasuk obat-obatan lambung dan sakit kepala, mengingat korban diketahui memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol dari keterangan sang istri.
Kasus ini kemudian ditarik untuk ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum (Dit Krimum) Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih intensif.
Lima orang saksi, termasuk istri korban dan penjaga kos, telah dimintai keterangan untuk membangun kronologi kejadian.
Penyelidikan memasuki babak baru yang semakin kompleks. Salah satu temuan signifikan adalah sidik jari yang ditemukan pada lakban yang membekap wajah korban identik dengan sidik jari Arya sendiri.
Hal ini memunculkan dugaan kuat bahwa Arya mungkin melakukan bunuh diri.
Namun, dugaan ini sempat dibantah keras oleh berbagai pihak, termasuk anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, yang menyebutnya "sangat tidak masuk akal".
Ia mengaku melihat foto-foto kondisi jasad yang menunjukkan adanya lebam di leher dan jari-jari yang membiru, yang menurutnya mengindikasikan adanya kekerasan.
Selain itu, fakta bahwa Arya baru saja menghabiskan uang jutaan rupiah untuk persiapan tugas ke luar negeri juga dianggap tidak sejalan dengan niat bunuh diri.
Baca Juga: Diplomat Muda Kemenlu Tewas: Lakban Kuning dan Kondom Jadi Bukti Kunci? Polda Metro Ungkap Fakta