Jejak Digital Ungkap Arya Daru Ingin Bunuh Diri saat Lihat Gedung Tinggi dan Pantai

Selasa, 29 Juli 2025 | 18:55 WIB
Jejak Digital Ungkap Arya Daru Ingin Bunuh Diri saat Lihat Gedung Tinggi dan Pantai
Arya Daru Pangayunan tewas bunuh diri. (Instagram)

Suara.com - Penyelidikan kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan (39), mengungkap fakta baru dari hasil analisis jejak digital.

Polisi menemukan catatan bahwa Arya Daru pernah mengungkapkan dorongan bunuh diri setiap kali melihat gedung tinggi dan pantai.

Anggota Ditsiber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto, mengatakan temuan itu diperoleh dari riwayat komunikasi email korban. Dalam salah satu percakapan yang ditelusuri, Arya Daru menceritakan kondisi psikologisnya yang rentan ketika berada di dekat lokasi-lokasi tertentu.

“Di informasi email tahun 2021 itu pada intinya korban sempat bercerita ketika melihat gedung tinggi ingin mencari cara untuk loncat dari atas,” ujar Saji di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Tidak hanya itu, lanjut Saji, dorongan serupa juga muncul ketika Arya melihat pantai.

“Kemudian kalau melihat pantai, ingin menenggelamkan diri,” kata dia.

Saji menegaskan, meski jejak digital menunjukkan dorongan tersebut, polisi tidak menemukan jejak digital Arya Daru pernah mencari cara bunuh diri menggunakan lakban seperti kondisi kematiannya.

“Saya rasa itu tidak ada,” katanya.

Sejak 2013 Ingin Bunuh Diri

Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Terkuak: Bukan Pembunuhan, Tapi...

Berdasar hasil pemeriksaan forensik digital terhadap perangkat milik Arya Daru diketahui bahwa keinginan bunuh diri itu sudah muncul sejak 2013 atau lebih dari satu dekade lalu.

Pihak kepolisian saat menggelar rilis kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pihak kepolisian saat menggelar rilis kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Saji mengatakan jejak digital tersebut diperoleh dari beberapa perangkat elektronik korban, mulai dari laptop DELL, MacBook Air, hingga ponsel Samsung Note 9.

“Berdasarkan hasil digital forensik terhadap device milik korban, ditemukan adanya history pencarian tentang penyakit korban dan kondisi yang dialami korban,” ungkap Saji.

Saji menjelaskan, dari penelusuran itu juga ditemukan riwayat komunikasi antara dua akun email, yakni [email protected] yang diduga milik Arya Daru dengan [email protected]. Isi komunikasi tersebut menunjukkan bahwa sejak 2013 Arya Daru sudah memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya.

“Sejak tahun 2013 sudah memiliki keinginan bunuh diri, kemudian tahun 2021 keinginan bunuh diri semakin kuat,” kata dia.

Dalam riwayat komunikasi itu, Arya juga disebut pernah berhubungan dengan Samaritans — sebuah badan amal yang terdaftar di Inggris dan Irlandia yang memberikan dukungan emosional rahasia bagi orang-orang yang mengalami depresi dan putus asa, termasuk mereka yang berisiko bunuh diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI