Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!

Kamis, 31 Juli 2025 | 11:16 WIB
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. [YouTube]

Suara.com - Mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menyebut, mengungkap alasan mengapa Novel Baswedan diserang dengan air keras.

Menurutnya, Novel merupakan salah satu penyidik KPK yang tidak memiliki konflik kepentingan.

Novel diketahui merupakan mantan penyidik KPK. Pada April 2017, Novel disiram air keras seusai melaksanakan salat Subuh.

Sebelum menjelaskan alasan mengapa Novel harus mengalami serangan itu, Saud mengungkap ada pihak yang tidak menginginkan Novel berada di KPK.

Saut mengaku mendapatkan informasi bahwa Revisi Undang-Undang KPK pada 2019 ditujukan untuk mendepak Novel dari lembaga antikorupsi.

"Saya pernah dengar dari seseorang kenapa undang-undang KPK ini diganti? Sampai bilang begini, yang penting Novel keluar dari situ (KPK). Kalau novel sudah keluar dari situ nanti undang-undangnya, kita balikkan juga enggak apa-apa. You can imagine," kata Saut dikutip Suara.com dari channel YouTube Forum Keadilan, Kamis (31/7/2025).

Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. [Suara.com/Faqih]
Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. [Suara.com/Faqih]

Dia pun mengakui bahwa Novel memiliki perbedaan dengan pegawai KPK lainnya. Namun ditegaskannya perbedaan itu tidak terlalu mencolok. Sebab masing-masing pegawai KPK juga menganut nilai-nilai yang sama seperti Novel.

Namun dipastikannya, Novel tidak memiliki kepentingan kepentingan atau conflik of interest sebagai penyidik KPK.

"Karena memang dia enggak punya conflik of interest. Once you get that public of interest, mungkin satu kata kamu bisa mislead. Dia sustain, jadi enggak punya conflik of interest," ujarnya.

Baca Juga: Menurut Novel Baswedan, Korupsi Timah Rp300 Triliun Bukan Kerugian Negara

Hal itulah menurutnya perbedaan yang paling mencolok dari seorang Novel. Dia pun menyebut bahwa orang yang memiliki konflik kepentingan akan terganggu dengan keberadaan Novel di KPK.

"Karena dia strict dengan dengan nilai yang dia pahami," kata Saut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI