Markas 'Polisi Cabang Wuchang' di Lebak Bulus Terbongkar Gegara Duit Sampah, Begini Ceritanya!

Kamis, 31 Juli 2025 | 13:14 WIB
Markas 'Polisi Cabang Wuchang' di Lebak Bulus Terbongkar Gegara Duit Sampah, Begini Ceritanya!
Markas 'Polisi Cabang Wuchang' di Lebak Bulus Terbongkar Gegara Duit Sampah, Begini Ceritanya!

Suara.com - Sindikat penipuan daring berkedok 'Kepolisian Cabang Distrik Wuchang' di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan terbongkar gegara menunggak pembayaran sampah. Imbas adanya tunggakan iuran sampah itu, rumah mewah yang menjadi markas 11 pelaku berkewarganegaraan China akhirnya terbongkar. 

Kecurigaan bermula dari Ketua RT bernama Sapto yang mengaku kesulitan menemui penghuni dan menagih iuran sampah dan keamanan warga. 

"Jadi kami itu agak curiga dengan rumah ini karena sudah lama tidak membayar iuran lingkungan sampah dan satpam. Kami selalu mendatangi rumah ini dalam keadaan kosong," kata Sapto kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).

Karena tidak ada respons dari penghuni dan rumah selalu tampak tertutup, kecurigaan warga semakin menguat. Sapto lalu berinisiatif melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian pada 24 Juli 2025.

"Rumah ini hanya disewakan oleh pemiliknya. Sebelumnya penyewa selalu laporan. Tapi yang terakhir ini tidak ada laporan sama sekali. Maka kami semakin curiga," ungkapnya. 

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap kejahatan tindak pidana penipuan online dan pencucian uang di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/10).
Ilustrasi para tersangka kasus penipuan online. 

Menindaklanjuti laporan tersebut, sehari setelahnya pada 25 Juli 2025 aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penggerebekan. Di dalam rumah tersebut, petugas menemukan 11 warga negara China yang sedang menjalankan operasi penipuan.

Dalam video penggerebekan yang diterima Suara.com terlihat sejumlah petugas kepolisian berpakaian preman merangsek masuk ke dalam sebuah rumah mewah tersebut. Petugas langsung menyebar ke berbagai ruangan di lantai satu dan dua. Terdengar teriakan "polisi, polisi!" berulang kali saat petugas bergerak dengan cepat.

Beberapa pelaku yang panik sempat terlihat mencoba mematikan lampu untuk mempersulit petugas. Namun, polisi yang sigap langsung menerangi ruangan dengan senter dan ponsel. Pelaku dalam kondisi terjepit dan terkepung akhirnya pasrah dan diperintahkan untuk tiarap.

Dalam video itu juga terlihat salah satu pelaku ditemukan bersembunyi di dalam lemari pakaian. Petugas yang mengetahui hal itu langsung mengeluarkan dan menggiringnya untuk berkumpul bersama pelaku lain yang sudah diamankan di ruang tengah.

Baca Juga: Ngeri! Diteror karena Protes, Rumah Eko Dikepung Massa Sound Horeg: Ibu Syok, Bapak Ketakutan!

11 WN China Dicokok

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, sindikat ini menyasar korban yang juga berasal dari China. Para pelaku menyulap salah satu ruangan di rumah tersebut menjadi layaknya sebuah kantor polisi, lengkap dengan bilik kedap suara.

"11 orang warga negara asing ini telah menempati rumah ini kurang lebih 4-5 bulan, tepatnya pada bulan Maret yang lalu," ungkap Nicolas kepada wartawan, Rabu (30/7/2025).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan 500 kios terbakar di Pasar Taman Puring. (Suara.com/Yasir)
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan 500 kios terbakar di Pasar Taman Puring. (Suara.com/Yasir)

Kesebelas WN China itu masing-masing berinisial LYF, SK, HW, CZ, YH, HY, LZ, CW, ZL, JW dan SL. Mereka melancarkan aksi penipuannya dengan cara melakukan panggilan video kepada para korban. Mereka juga mengenakan seragam palsu polisi China dan menggunakan latar belakang bertuliskan "Kepolisian Cabang Distrik Wuchang, Detasemen Investigasi Ekonomi."

Dengan modus ini, kata Nicolas, mereka mengelabui korban seolah-olah sedang terlibat dalam sebuah kasus kejahatan ekonomi.

"Jadi mereka mempraktekan penipuan online, atau online scam itu berlaku seolah-olah seperti seorang kepolisian RRT atau RRC. Menggunakan seragam dan mereka berbicara bahasa Mandarin," jelas Nicolas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI