Ada yang Khusus Lulusan SMK, Kok Bisa Ribuan Orang Langsung Dapat Kerja di Jakarta?

Kamis, 31 Juli 2025 | 17:41 WIB
Ada yang Khusus Lulusan SMK, Kok Bisa Ribuan Orang Langsung Dapat Kerja di Jakarta?
Pencari kerja memadati acara Jakarta Job Fair Jakarta di Gor Kemayoran, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat telah menyelenggarakan 13 kali job fair atau bursa kerja sepanjang Januari hingga pertengahan Juli 2025. Kegiatan ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 1.367 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (DTKTE) DKI Jakarta, Syaripudin, menyampaikan bahwa job fair tersebut digelar di berbagai titik, mulai dari tingkat wilayah hingga institusi pendidikan.

"Berdasarkan rekapitulasi data per 16 Juli 2025, jumlah tenaga kerja yang terserap melalui job fair sebanyak 1.367 orang," kata Syaripudin kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).

Rinciannya, terdapat 6 job fair wilayah gelombang pertama, 1 job fair universitas, 5 job fair wilayah gelombang kedua, dan 1 job fair khusus di tingkat SMK.

Tahun ini, Pemprov DKI menargetkan penyelenggaraan total 21 job fair.

Target itu terdiri dari 16 job fair wilayah, 1 job fair tingkat provinsi, 1 job fair khusus penyandang disabilitas, serta 3 job fair yang menyasar lembaga pendidikan.

Syaripudin menegaskan bahwa Pemprov DKI tidak ingin menjadikan job fair sekadar kegiatan simbolik.

Menurutnya, ada proses seleksi ketat terhadap perusahaan peserta agar kegiatan betul-betul membuka peluang kerja yang nyata.

"Selain itu, monitoring pelaksanaan Job Fair dilakukan secara aktif dengan mengukur indikator seperti jumlah pencari kerja yang hadir, jumlah lamaran yang masuk, proses wawancara, hingga tindak lanjut rekrutmen," jelasnya.

Baca Juga: Siapa Sosok Pemain Bola Asing yang Diperas Mafia Kemenaker? KPK Ungkap Modusnya

Ia juga menyebut bahwa proses evaluasi dilakukan setiap kali penyelenggaraan untuk memastikan perbaikan dan efektivitas di kegiatan berikutnya.

Tak hanya dari sisi teknis, Pemprov DKI juga memperhatikan aspek aksesibilitas.

Lokasi penyelenggaraan ke depan akan diarahkan ke wilayah yang lebih dekat dengan masyarakat, sehingga mobilitas pencari kerja tidak menjadi hambatan utama.

"Dengan langkah-langkah ini, job fair diharapkan tidak hanya menjadi media pertemuan antara pencari kerja dan perusahaan, tetapi juga menjadi instrumen strategis untuk meningkatkan keterampilan, memperluas jaringan, dan mendukung percepatan penyerapan tenaga kerja di DKI Jakarta," tandas Syaripudin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI