Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para kader PDIP untuk memahami dampak geopolitik global. Menurutnya para kader partainya tidak boleh bersikap apatis, meski peristiwanya terjadi luar negeri, tapi dampaknya bisa langsung terasa di Indonesia.
Hal itu disampaikan Megawati saat berpidato dalam acara penutupan Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (2/8/2025).
Megawati mengawalinya dengan situasi yang terjadi di Timur Tengah. Menurutnya situasi di sana harus diwaspadai, karena dampaknya bisa meluas sampai ke Indonesia.
"Tadi saya panggil Pak Zuhairi. Saya tanya bagaimana keadaan di Timur Tengah. Dia mengatakan bahwa keadaannya tidak begitu baik. Yang saya amati terus adalah situasi antara Iran yang seolah-olah mau digempur oleh Israel,” ujarnya.
![Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegur keras Bambang Pacul cs saat Kongres ke-6 PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Sabtu (2/8/2025). [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/02/97885-megawati-soekarnoputri.jpg)
Megawati juga menyinggung Selat Hormuz yang berada di antara Oman dan Iran, atau tepatnya berada di antara Teluk Persia dan Teluk Oman.
Selat itu merupakan jalur perairan sempit yang sangat penting secara strategis karena menjadi jalur utama pengiriman minyak dari Teluk Persia ke seluruh dunia.
"Kekhawatiran saya yang paling besar adalah kalau Selat Hormuz itu sampai ditutup. Nah, hal-hal seperti ini jangan kalian pikir pendek. Ibu ini ngapain sih ngomong-in urusan luar negeri,” katanya.
Mantan presiden kelima ini dengan menyebut bahwa penutupan selat itu sangat berdampak terhadap rakyat Indonesia.
"Kita mesti lihat, adakah dampaknya kepada Indonesia? Sangat. Karena kalau Selat Hormuz ditutup, itu yang saya khawatirkan. Kita bisa kena dampaknya apa? Harga minyak bisa naik. Ini harus betul-betul dipelajari. Orang partai harus tahu dan paham,” tegasnya.
Baca Juga: Ultimatum Megawati di Kongres Bali: Jangan Jadikan PDIP Arena Cari Kekuasaan dan Kekayaan Pribadi!