Suara.com - Momen Direktur Utama (Dirut) KAI, Didiek Hartantyo bersama Executive Vice President PT KAI, Yuskal Setiawan dan VP Publik Relations PT KAI, Anne Purba membungkuk minta maaf buntut insiden KA Argo Bromo Anggrek yang anjlok di Stasiun Pegadenbaru, Subang pada Jumat (1/8) menuai apreasiasi publik.
Foto sang Dirut PT KAI bersama jajarannya membungkuk minta maaf beredar di media sosial. Mayoritas netizen mengapresiasi sikap Didiek yang mau mengakui kesalahan dan meminta maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan.
Momen Dirut KAI membungkuk dilakukan saat menggelar jumpa pers di Stasiun Gambir pada Minggu (3/8/2025).
Respect. Contoh yang sangat-sangat baik Pak Dirut. Banyak yang kesalahannya lebih fatal: Pusat Data Nasional, gas 3 kg, blokir rekening bank rakyat gak bersalah, mindahin pulau ke provinsi sebelah, dll. Yang minta maaf pun tidak," tulis akun Aridia*** di media sosial X sembari mengunggah foto Dirut KAI dan jajarannya membungkuk minta maaf, dikutip Senin (4/8/2025).
"Di tengah bobrok, muka tembok, culas, korup dan tamaknya elite pejabat negara ini, kalian memberi contoh yang amat elegan. Kekurangan pasti ada, tapi mau mengakui dan membenahi, itu hebat!," ujar akun Willy***** di kolom komentar.
"Respect pak, alhamdulillah kemarin walau delay tapi dikasi kompensasi makanan banyak kok, yang cancel juga katanya kemarin di refund 100%. Semoga pejabat yg lain mau juga mengakui kesalahannya," timpal yang lain.
Diketahui, Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo ditemani Executive Vice President PT KAI Yuskal Setiawan dan VP Public Relations PT KAI Anne Purba mendadak menggelar jumpa pers di Stasiun Gambir. Hal itu dilakukan untuk menjelaskan seputar anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat sore, 1 Agustus 2025.
Dalam kesempatan itu, ia dan jajarannya meminta maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh insiden tersebut. Imbas kecelakaan yang menimpa lima gerbong KA Argo Bromo tersebut, 80 perjalanan kereta dibatalkan sepanjang 1-3 Agustus 2025, dengan 440-ribuan penumpang terdampak.
"Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan, ketidaklancaran, dan gangguan keterlambatan yang jumlahnya cukup banyak," kata Didiek.
Baca Juga: Evakuasi KA Argo Bromo Anggrek yang Anjlok di Subang sudah Rampung
Ia juga menunjukkan penyesalan dengan membungkuk. Menurutnya, walau tidak seluruh penumpang membatalkan perjalanan, yang tetap melanjutkan perjalanan pun memerlukan waktu lebih panjang karena rutenya diputarkan melalui Tegal atau Cirebon ke Purwokerto-Kroya-Bandung-Cikampek.
"Ini menimbulkan keterlambatan yang cukup banyak, sehingga kami mohon maaf atas keterlambatan atau ketidaknyamanan dan hal-hal yang ditimbulkan karena keterlambatan atau ketidaknyamanan ini," kata Didiek sembari membungkukkan diri.
Didiek memaparkan proses pemulihan berlangsung selama 19 jam lebih dengan mengerahkan 200 personel teknis dan tim manajemen untuk melakukan evakuasi, perbaikan jalur, serta rekayasa pola operasi guna meminimalkan dampak bagi pelanggan. Evakuasi rangkaian kereta selesai dilakukan pada Sabtu, 2 Agustus 2025, pukul 07.00 WIB, sementara perbaikan jalur berlanjut hingga Minggu pagi.
Jalur kembali dapat digunakan sejak pukul 10.57 WIB dan dilewati pertama kali oleh KA Argo Lawu dengan kecepatan terbatas. Meski terdampak cukup signifikan, operasional kereta api mulai menunjukkan pemulihan. Tingkat ketepatan waktu keberangkatan per Sabtu siang hingga hari ini diperkirakan mencapai 94 persen.
Sebanyak 440.581 pelanggan tetap melakukan perjalanan dari total kapasitas 483.296 tempat duduk yang tersedia dalam periode 1--3 Agustus 2025. Per hari ini, dari total 72 perjalanan KA dari arah timur menuju Jakarta, sebanyak 65 KA tiba tepat waktu, dan 7 KA mengalami keterlambatan.