Syahganda Nainggolan Tegaskan Dukung Prabowo Usai Diiming-imingi 3 Janji Ini

Senin, 04 Agustus 2025 | 21:46 WIB
Syahganda Nainggolan Tegaskan Dukung Prabowo Usai Diiming-imingi 3 Janji Ini
Syahganda Nainggolan menyatakan dukungannya kepada Prabowo usai diiming-imingi 3 janji oleh Dasco. [YouTube]

Suara.com - Mantan anggota Tim Nasional pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Syahganda Nainggolan, secara eksplisit mengalihkan dukungannya kepada Pemerintahan Prabowo Subianto.

Hal tersebut dipicu oleh tiga janji fundamental yang menurutnya akan mengubah lanskap demokrasi dan kebijakan nasional.

Tiga janji strategis itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Dasco Ahmad.

Syahganda mengakui bahwa keputusan ini diambil setelah melihat adanya komitmen dari lingkaran kekuasaan terhadap agenda-agenda yang ia perjuangkan.

Hal tersebut diungkapkannya dalam podcast di kanal YouTube Refly Harun bertajuk 'Anies ditarik ke Istana? Skenario 2029 sudah dibentuk dari sekarang. Ini kata ring dekat Prabowo' pada Senin (30/7/2025).

"Ada tiga hal yang dia (Dasco) katakan kepada saya. Satu, Dasco akan memperjuangkan presidential threshold 0 persen," ujar Syahganda.

Alasan kedua yang menjadi fondasi dukungannya, kata Syahganda, yakni janji Dasco untuk menghapuskan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang selama ini dinilai sebagai pasal karet.

Isu ini memiliki relevansi personal bagi Syahganda yang dikenal vokal dan pernah terjerat kasus hukum terkait UU tersebut.

"Yang kedua, UU ITE akan dihapuskan," lanjutnya.

Baca Juga: Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong: Syahganda Ungkap 'Barter Politik' Prabowo

Poin ketiga yang menjadi alasan pemungkas bagi Syahganda untuk mendukung Prabowo adalah komitmen untuk membubarkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang ia nilai telah kehilangan arah dan fungsinya.

"Ketiga, BRIN akan dibubarkan. Itu saya suka, makanya saya dukung Prabowo," kata dia.

Syahganda menegaskan bahwa dukungannya terhadap Prabowo bukan berarti ia telah kehilangan idealisme.

Sebaliknya, ia memandang ini sebagai peluang strategis untuk merealisasikan cita-cita perubahan melalui jalur kekuasaan.

Menurutnya, perjuangan politik tidak selamanya harus berada di luar pemerintahan.

Selama agenda perubahan tetap menjadi prioritas, posisi di dalam pemerintahan dapat menjadi sangat efektif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI