Fenomena ini memunculkan perdebatan publik.
Sebagian memandangnya sekadar bentuk kreativitas generasi muda yang harmless dan tidak perlu disikapi secara serius.
Namun sebagian lainnya, termasuk kalangan politisi, melihat tren tersebut sebagai sinyal kaburnya batas antara hiburan dan penghormatan terhadap simbol kebangsaan.
Herman pun mengajak semua pihak untuk kembali fokus pada nilai-nilai kebersamaan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, bukan terjebak pada bentuk ekspresi yang kontraproduktif.