Wamendag Sanggah Bendera 'One Piece' Ganggu Omzet Pedagang

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 06 Agustus 2025 | 17:56 WIB
Wamendag Sanggah Bendera 'One Piece' Ganggu Omzet Pedagang
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri (tengah). [Suara.com/Achmad Fauzi].

Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, menampik fenomena pengibaran bendera 'One Piece' membuat omset pedagang bendera turun. Menurutnya, pedagang tetap bisa menjual bendera dalam rangka 17 Agustus.

Ia juga membantah, fenomenan bendera 'One Piece' itu mengganggu bisnis para pedagang bendera di dalam negeri.

"Enggak lah (mengganggu pedagang bendera). Jangan gitu dong, masih bisa kok berjualan bendera apalagi menjelang 17 Agustus," ujar Wamendag di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Pedagang bendera merah putih dan pernak-pernik 17 an menjajakan dagangannya di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (8/8/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pedagang bendera merah putih dan pernak-pernik 17 an menjajakan dagangannya di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (8/8/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sebelumnya, terdapat kisah Yanti (46), seorang pedagang di Cibinong yang menjadi potret kecil dari getirnya nasib para penjaga semangat kemerdekaan ini. Di tengah viralnya bendera "One Piece", ia dan pedagang lainnya justru menghadapi kenyataan pahit.

Fenomena viral bendera kru bajak laut Topi Jerami dari anime "One Piece" menjadi godaan bisnis tersendiri. Namun, bagi Yanti, momen 17 Agustus adalah sakral untuk Merah Putih.

Ia dengan tegas menolak menjual bendera lain demi menjaga marwah perayaan kemerdekaan, meskipun itu berarti kehilangan potensi keuntungan.

"Merah putih aja, sekarang mah merdeka. Ga ibu mah, merah putih aja lah, ini kan mau nyambut 17 Agustus," kata Yanti.

Setelah enam tahun rutin berjualan, Yanti merasakan tahun ini sebagai yang paling berat. Daya beli masyarakat yang menurun drastis membuat omzetnya anjlok hingga separuhnya. Keluhan ini menjadi cerminan kondisi ekonomi yang lebih luas.

"Menurun sekarang mah, banyak yang bilang 'bu turunin harga bendera', kan setahun sekali ini mah. Dari sana nya tetep segitu, tapi ada yang beli menurun, merosot 50 persen," keluhnya.

Baca Juga: Aparat Copot Bendera One Piece di Jaksel, Picu Debat Panas Soal Aturan dan Kebebasan Berekspresi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI