Suara.com - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, menyoroti perlunya peningkatan konektivitas rute bus Transjabodetabek T31 yang melayani trayek Blok M–PIK2.
Menurutnya, layanan ini sebaiknya tidak hanya mengandalkan halte-halte besar, tetapi juga menjangkau titik-titik lokal untuk memudahkan akses penumpang.
“Konektivitasnya harus diperhatikan, terutama akses dari pintu ke pintu. Jangan sampai orang harus jalan jauh untuk mencapai halte,” kata Rio kepada wartawan pada Sabtu (9/8/2025).
Rio menilai, penambahan halte di kawasan-kawasan pemukiman maupun titik strategis lain yang dilintasi T31 akan membantu memaksimalkan potensi jumlah penumpang. Hal ini sejalan dengan tingginya minat masyarakat pada rute tersebut.
![Calon penumpang bersiap menaiki bus Transjabodetabek rute P11 Bogor-Blok M di halte Cidangiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/6/2025). [Antara/Arif Firmansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/17/96252-bus-transjabodetabek.jpg)
“Data yang ada menunjukkan, penumpang T31 sudah mencapai lebih dari 6.500 orang per hari. Ini artinya animo masyarakat tinggi sekali, sehingga harus diimbangi dengan kemudahan akses,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa konsep layanan transportasi publik modern harus mampu mengakomodasi kebutuhan warga secara menyeluruh, mulai dari titik keberangkatan hingga titik tujuan akhir. “Bukan hanya dari terminal ke terminal,” tambahnya.
Menurut Rio, koordinasi antara Pemprov DKI, Transjakarta, dan pihak pengembang kawasan juga perlu diperkuat. Langkah ini penting agar penentuan titik halte baru bisa disesuaikan dengan kebutuhan aktual di lapangan.
“Kalau koordinasinya solid, maka rute T31 bisa benar-benar melayani masyarakat dengan efektif. Termasuk menjangkau kawasan yang selama ini belum terakses transportasi massal,” ujarnya.
Ia juga menyinggung potensi integrasi dengan moda transportasi lain, seperti JakLingko atau layanan pengumpan (feeder) lokal, untuk memastikan konektivitas door-to-door terwujud.
Baca Juga: Imbas Usul Gaji Guru dari Pajak Rakyat, Profesor Ini Sindir Sri Mulyani Ratu Neolib!
“Intinya, jangan memutus perjalanan warga. Dari rumah ke halte harus mudah, begitu juga sebaliknya,” pungkasnya.