Suara.com - Partai Golkar yakin bahwa isu Munaslub yang belakangan ini berhembus, bukan berasal dari Istana.
Partai besutan Bahlil Lahadalia itu yakin Presiden Prabowo Subianto merupakan sosok yang mengutamakan persatuan dan gotong royong membangun bangsa.
"Oh nggak, nggak (ada campur tangan Istana) saya punya keyakinan, bahkan sebelum Mensesneg memberikan penjelasan, di Golkar tidak pernah curiga sedikitpun kepada Pak Prabowo, apalagi pak Prabowo, saya pernah jadi ketua koalisinya Merah Putih tahun 2014 lalu, kita tahu persis Pak Prabowo siapa, Pak Prabowo adalah seorang yang dilihat dari sisi komitmen kebangsaan," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham kepada wartawan, dikutip Senin (11/8/2025).
Idrus mengatakan, Presiden Prabowo tidak mungkin menginginkan Partai Golkar terpecah hanya demi kepentingan oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
Justru, kata dia, Prabowo mendukung soliditas Partai Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia untuk mendukung jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Pak Prabowo memulai tugasnya sebagai Kepala Negara, sebagai Presiden Republik Indonesia, sudah mulai mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia bersama-sama mengelola Indonesia ini sebagai rumah besar kita. Indonesia adalah milik kita bersama, karena itu kita ini keluarga satu, karena itu kita harus gotong royong, harus mengembangkan kekitaan, kebersamaan dan lainnya. Ini artinya apa? Ini adalah pencerminan daripada nilai-nilai Pancasila," katanya.

"Makanya Pak Prabowo mengajak, Golkar sudah di dalam, bahkan menjadi bersama-sama dengan Gerindra, sejak tahun-tahun sebelumnya 2014 itu sampai sekarang, itu bersama-sama. Itu dan itu tidak mungkin, sedikit pun tidak mungkin (dorong Munaslub)," sambungnya.
Idrus mengatakan, Bahlil Lahadalia sebagai ketum menanggapi secara santai, namun cerdas terhadap isu Munaslub tersebut.
Menurut Bahlil, kata Idrus, semakin Golkar solid, bersatu, berprestasi, maka akan makin banyak tantangan dan gangguannya sehingga harus dijawab dengan kinerja, kerja nyata dan prestasi.
Baca Juga: Politisi Senior Golkar Tantang 'Hantu' Munaslub: Munculkan Mukamu, Jangan Cuma Main Isu!
Lebih lanjut, Idrus mengatakan, Partai Golkar justru bersyukur mempunyai Ketum Bahlil Lahadalia yang umurnya masih 49 tahun, memiliki banyak prestasi serta berasal dari Papua.
Hal tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa Partai Golkar merupakan partai yang modern, terbuka dan sungguh menunjukkan wajah Indonesia.
"Ini artinya bahwa betul-betul Golkar ini adalah Indonesia, dari manapun dia, yang punya prestasi, yang punya kemampuan, dan punya satu perjalanan hidup dari bawah, memiliki pengetahuan, sensitif, punya tanggung jawab, dan apa yang ditunjukkan selama ini juga adalah kepemimpinan, pencerminan dari nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan keindonesiaan yang orientasinya adalah karya kekaryaan, ya tidak alasan (menolaknya menjadi Ketum Partai Golkar)," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD Golkar Kota Tangerang, Sachrudin memastikan seluruh kader di Kota Tangerang solid mendukung kepemimpinan Ketum Bahlil Lahadalia.
Sachrudin memastikan Golkar Kota Tangerang fokus menjalankan kerja-kerja partai tanpa terpengaruh dengan isu Munaslub yang dihembuskan oknum-oknum tertentu.
"Partai Golkar ini solid, utuh ya, kompak sama-sama, tidak ada persoalan, tidak ada masalah ya, karena memang kami juga selalu menyampaikan kepada teman-teman secara internal ya, agar menjaga jangan sampai ada benturan internal. Begitu juga kami selalu melaksanakan perintah partai, karena kita ini pekerja partai ya, jadi apa yang menjadi perintah partai ini kita laksanakan," katanya.