Wacana CFD Museum Bahari: Solusi Rano Karno Atasi Macet Truk Kontainer dan Gaet Wisatawan

Selasa, 12 Agustus 2025 | 11:10 WIB
Wacana CFD Museum Bahari: Solusi Rano Karno Atasi Macet Truk Kontainer dan Gaet Wisatawan
Pengunjung melihat - lihat koleksi di Museum Bahari, Jakarta Utara, Selasa (9/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengkaji penerapan Car Free Day (CFD) di sekitar Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara.

Wacana yang dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno tersebut bertujuan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dengan mengatasi salah satu tantangan terbesarnya, yakni aksesibilitas yang terhambat oleh lalu lintas truk kontainer.

Lokasi Museum Bahari yang strategis di dekat Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi pedang bermata dua.

Sementara di satu sisi, kawasan tersebut kaya akan nilai historis, namun di sisi lain, akses menuju museum kerap terganggu oleh aktivitas kendaraan berat.

Rano Karno menyoroti hal ini sebagai kendala serius bagi calon pengunjung.

"Karena memang agak spesifik di daerah sini, ini dekat dengan pelabuhan, banyak truk, banyak kontainer, jadi memang agak mempersulit untuk distribusi jumlah kunjungan," ujarnya di Museum Bahari, Senin (11/8/2025).

Untuk mengatasi masalah ini, Rano telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan kajian mendalam terkait rekayasa lalu lintas.

Tujuannya agar jalur distribusi logistik tidak mengorbankan kenyamanan dan keselamatan warga yang ingin berwisata sejarah.

Potensi CFD Sebagai Magnet Wisata dan Ruang Publik Baru
Penyelenggaraan CFD diusulkan sebagai solusi multifungsi.

Baca Juga: Skandal APBD DKI: Server Rp1,7 Miliar, Proyektor Museum Lebih Mahal dari Mobil?

Selain membebaskan area dari kendaraan bermotor pada waktu tertentu, kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan ruang publik baru yang menarik bagi masyarakat, khususnya di akhir pekan.

Rencana ini membuka peluang bagi penyelenggaraan berbagai acara seni dan budaya yang dapat dipadukan dengan kunjungan ke museum.

"Nah sekarang kami sedang formatkan (CFD), mungkin pada hari tertentu, bisa hari Minggu pagi, barangkali nanti. Ini masih menjadi perencanaan, belum menjadi keputusan, agar fungsi museum itu bisa bermanfaat bagi masyarakat Jakarta," tutur Rano.

Ia optimis bahwa CFD di kawasan bersejarah ini dapat menjadi daya tarik baru bagi pariwisata ibu kota jika dikelola dengan baik.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat menghadiri penandatanganan kerja sama antara Bank Jakarta dan Persija di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025). [Suara.com/Fakhri]
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mewacanakan pemberlakuan Car Free Day di Kawasan Museum Bahari Jakarta Utara untuk mengurangi kepadatan lalu lintas truk kontainer. [Suara.com/Fakhri]

Kunjungan Tetap Tinggi di Akhir Pekan

Meskipun dihadapkan pada tantangan akses, antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Museum Bahari ternyata sudah cukup tinggi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta, Mochamad Miftahulloh, mengungkapkan bahwa museum ini telah menjadi salah satu destinasi favorit, terutama pada akhir pekan.

"Alhamdulillah untuk Museum Bahari adalah museum yang termasuk dibuka Sabtu-Minggu itu sampai jam 8 malam, dan kunjungannya alhamdulillah meningkat terus. Dalam artian itu bisa sampai seribu orang," katanya.

Museum Bahari yang berlokasi di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, menyimpan beragam koleksi tentang sejarah kelautan dan perdagangan di Indonesia.

Dengan adanya wacana CFD, potensi museum sebagai pusat edukasi dan rekreasi diharapkan dapat lebih maksimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI